Bisnis.com,JAKARTA- Indonesia terus menggelar serangkaian pertemuan dengan pihak Amerika Serikat agar terbebas dari daftar priority watch list pelanggar kekayaan interlektual.
Pada Jumat 27/8/2021), Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham Freddy Harris bersama Anggota Satgas Pencegahan Pelanggaran Kekayaan Intelektual Kompol Urip Sucipto dari Mabes Polri bertemu dengan delegasi Kamar Dagang Amerika Serikat (USTR).
Menurut Freddy, pertemuan ini merupakan langkah awal untuk berkomunikasi dengan USTR dalam rangka indonesia keluar dari status negara dengan pelanggaran KI berat atau priority watch list (PWL).
Selain itu, Ia juga menyampaikan kepada USTR bahwa Indonesia juga ingin menjadi negara yang memiliki kantor KI terbaik di dunia.
“Kita pastikan bahwa kita berada di jalur yang tepat. Kita tidak ingin hanya berubah dari PWL ke WL (watch list) saja. Kita ingin menjadi salah satu kantor KI terbaik di dunia,” ujarnya.
Dia optimis Indonesia dapat keluar dari status PWL, mengingat saat ini pemerintah melalui DJKI telah membentuk tim Satgas Operasi Penanggulangan Status PWL Indonesia di Bidang KI.
Selain itu, DJKI juga telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Kepolisian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai guna mempersempit ruang bagi pelanggaran kekayaan intelektual.
“Saya percaya terhadap Direktur Penyidikan DJKI dapat melakukan langkah-langkah yang tepat dengan bekerja sama dengan Kepolisian, juga dengan FBI untuk meyakinkan USTR bahwa Indonesia sudah berubah menjadi lebih baik. Tentunya kita harus bekerja kerjas melakukan ini,” ucap Freddy.
Freddy menuturkan bahwa bila Indonesia dapat keluar dari status PWL, hal ini dapat menjadi capaian yang cukup membanggakan.
"Jadi buat saya ini cukup menyenangkan dan membanggakan. Mudah-mudahan kalau dapat keluar dari PWL jadi legacy kita juga, di mana Indonesia oada 2006 sempat keluar, sekarang bisa keluar lagi dari PWL,” ungkapnya.