Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Bahas Ekosistem Logistik Nasional, Konektivitas Masih Jadi Masalah

Saat ini pemerintah telah melakukan sejumlah upaya, seperti simplifikasi proses bisnis di pemerintahan, integrasi sistem layanan logistik di pemerintah maupun swasta, hingga kemudahan transaksi pembayaran.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaankondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaankondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membahas percepatan ekosistem logistik nasional.

Pembahasan itu dilakukan untuk mempercepat implementasi Instruksi Presiden No 5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.

Menko Luhut kemudian membahas perkembangan National Logistic Ecosystem (NLE) atau Ekosistem Logistik Nasional bersama berbagai Kementerian serta lembaga terkait.

"Kita masuk kedalam materi percepatan Inpres No 5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional. Kita sudah jalankan ini dan saya mau lihat perkembangannya," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (20/8/2021).

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas Sahat Panggabean mengemukakan beberapa permasalahan yang dihadapi.

"Kalau kita lihat permasalahannya adalah belum terjalin konektivitas sistem transportasi laut, darat, udara untuk perpindahan barang dan juga perkembangan teknologi IT," terangnya.

Meski demikian, saat ini pemerintah telah melakukan sejumlah upaya, seperti simplifikasi proses bisnis di pemerintahan, integrasi sistem layanan logistik di pemerintah maupun swasta, hingga kemudahan transaksi pembayaran.

Upaya itu sejalan dengan diluncurkannya Batam Logistic Ecosystem (BLE) pada 18 Maret 2021 oleh Kemenko Marves.

Menurutnya, terdapat beberapa isu yang perlu dikoordinasikan, seperti percepatan penerapan NLE di seluruh Pelabuhan Pelindo 1, 2, 3 dan 4 yang berjumlah 112 buah, penataan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), penataan Kelembagaan Kekarantinaan serta penataan tata ruang pelabuhan.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerangkan sejumlah upaya yang telah dilakukan seperti implementasi Kartu Identifiksi Truk (TID), pembatasan usia truk dibawah 20 tahun, penerapan sistem gerbang otomatis, surat himbauan dan pengawasan terkait pungli di pelabuhan, surat tindak lanjut rencana pelaksanaan Ramp Check Truck serta rencana kolaborasi aksi Inaportnet dengan INSW.

"Kita juga sudah memperketat pengawasan dalam 24 jam selama 7 hari penuh dan efisiensi pergerakan truk melalui skema container consolidation," katanya.

Hingga kini Kementerian Ketenagakerjaan telah menyusun peraturan atau SKKNI untuk perlindungan kepada pekerja. Selain itu, sudah disiapkan pula sertifikasi untuk 5.000 pekerja pada 2022.

Adapun, Menko Luhut meminta agar seluruh pihak bekerja sama memantau perkembangan NLE setiap bulannya, agar kendala bisa segera diperbaiki.

"Saya minta kepada semua, target kita 10 pelabuhan setelah Batam. Coba disusun timetablenya dan kendalanya apa. Akan kita address [selesaikan] satu-satu supaya semuanya jalan," tuturnya.

Selain itu, dia juga mengusulkan agar layanan Peduli Lindungi bisa diintegrasikan di pelabuhan, guna menjamin keamanan di tengah pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper