Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taliban Berkuasa, Wapres Afghanistan Amrullah Saleh Sebut Dirinya Presiden Sementara

Saleh, yang keberadaannya tidak diketahui, menegaskan, bahwa dia tidak akan tunduk dalam keadaan apapun kepada Taliban.
Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh di Kabul, 2019./Antara-Reuters
Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh di Kabul, 2019./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh pada Selasa (17/8/2021) mengatakan, bahwa dirinya masih berada di Afghanistan dan menjadi "presiden sementara yang sah" setelah Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu saat kelompok Taliban merebut Ibu Kota Kabul.

Saleh mengatakan dalam pertemuan keamanan yang dipimpin Ghani pekan lalu, bahwa dia bangga pada pasukan bersenjata, dan pemerintah akan melakukan segala upaya untuk memperkuat perlawanan terhadap Taliban.

Akan tetapi, Afghanistan jatuh ke tangan Taliban dalam hitungan hari, bukan hitungan bulan yang diprediksikan oleh intelijen Amerika Serikat (AS).

Dalam sederet cuitan pada Selasa (17/8/2021), Salah mengatakan, bahwa "sia-sia" berdebat dengan Presiden AS Joe Biden yang telah memutuskan untuk menarik pasukan AS.

Dia meminta rakyat Afghanistan untuk membuktikan bahwa Afghanistan "bukan Vietnam dan Taliban bahkan tidak seperti Vietcong."

Sebuah video warga Afghanistan yang putus asa dan berupaya naik ke pesawat militer AS saat hendak lepas landas mengingatkan kembali pada sebuah foto di tahun 1975, di mana orang-orang berusaha naik ke helikopter di Saigon ketika AS menarik pasukannya dari Vietnam.

Saleh menuturkan, bahwa tidak seperti AS dan NATO "kami tidak kehilangan semangat dan melihat peluang besar di depan. Peringatan omong kosong sudah tamat, BERGABUNGLAH DALAM PERLAWANAN."

Saleh, yang keberadaannya tidak diketahui, menegaskan, bahwa dia tidak akan "tunduk dalam keadaan apapun" kepada "teroris Taliban".

Menurutnya, dia "tidak akan pernah berkhianat" pada Ahmad Shah Massoud, pemimpin Aliansi Utara yang dibunuh oleh dua anggota al Qaida sebelum serangan 11 September 2001 di AS.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper