Bisnis.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet menegaskan peringatan Hari Konstitusi dan Hari Lahir MPR memiliki makna yang sangat mendalam, sehingga perlu dirayakan seluruh komponen bangsa termasuk lembaga negara.
Menurutnya, selama ini Hari Konstitusi hanya diperingati oleh MPR, meski esensi dari hari bersejarah itu milik semua komponen bangsa.
“Tahun-tahun berikutnya, saya sungguh berharap Hari Konstitusi diperingati juga oleh seluruh warga bangsa karena Konstitusi bukan hanya milik MPR, tetapi milik kita semua,” kata Bamsoet saat memulai pidatonya dalam peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun ke-76 MPR, Rabu (18/8/2021).
Dia mengatakan, peringatan Hari Konstitusi hendaknya diperingati oleh pemerintah, lembaga negara, dan seluruh masyarakat Indonesia dalam satu rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan.
Tidak ada negara tanpa konstitusi, tidak ada pemerintahan tanpa konstitusi, tidak ada lembaga-lembaga negara tanpa konstitusi.
Bamsoet melanjutkan, sebagai hukum dasar, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 menjadi acuan peringatan Hari Konstitusi dan merupakan dokumen hukum yang memuat cita-cita Indonesia merdeka.
Baca Juga
Dokumen hukum itu juga memuat falsafah bangsa yang menjadi landasan dalam penyelenggaraan negara, seta memuat tujuan pembentukan pemerintah Negara Indonesia.
Cita-cita luhur tersebut, lanjutnya, adalah tujuan yang harus selalu diupayakan pencapaiannya.
Rumusan pendiri bangsa yang dituangkan dalam Pembukaan UUD jelas menegaskan bahwa kemerdekaan merupakan gerbang awal untuk meneguhkan persatuan, menegakkan kedaulatan, memastikan tegaknya keadilan bagi siapa pun, dan mewujudkan kemakmuran untuk semua.
“Kita tidak boleh lupa bahwa tujuan pembentukan Pemerintah Negara Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,” katanya.
Dengan pemaknaan yang demikian, tambahnya, peringatan Hari Konstitusi yang pada tahun ini dilaksanakan bersamaan dengan Hari Lahir MPR bukan hanya sebagai kegiatan seremonial dari tahun ke tahun, melainkan menjadi tanggung jawab sejarah untuk meneguhkan arah cita-cita Indonesia merdeka.