Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah korban akibat gempa bumi dahsyat yang melanda Haiti pada Sabtu (14/8/2021) lalu, terus bertambah. Publik di negara tersebut juga sedang dalam posisi waspada terhadap potensi bencana lain yang datang dari badai tropis.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (16/8/2021), jumlah orang meninggal akibat gempa bumi dengan kekuatan 7,2 skala Richter di lepas pantai Haiti itu mencapai 724 orang. Data tersebut dilaporkan oleh badan perlindungan sipil di Haiti.
Gempa itu melanda 7,5 mil timur laut kota Saint-Luis du Sud di barat daya Semenanjung Tiburon, Haiti.
Saat ini, pemerintah Amerika Serikat turut serta dalam proses evakuasi para korban dari gempa bumi tersebut. Regu penolong tersebut berupaya mencari para korban selamat yang diperkirakan masih terjebak oleh puing-puing bangunan yang runtuh.
Masyarakat di Haiti pun diminta tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan, selain gempa bumi susulan. Pasalnya, Badai Tropis Grace diperkirakan melanda negara yang rawan krisis itu pada Senin (16/8/2021) waktu setempat.
Perdana Menteri Haiti Ariel Henry mengumumkan keadaan darurat, dan berjanji untuk memobilisasi semua sumber daya pemerintahan saya untuk membantu para korban.
Baca Juga
Gempa dan gempa susulan merusak gereja, hotel, rumah sakit dan rumah warga. Bencana itu juga menyebabkan tanah longsor besar yang menghalangi jalan utama dari Les Cayes ke Jeremie di ujung barat daya pulau itu.
Krisis yang diakibatkan oleh gempa bumi ini menambah beban masyarakat Haiti yang masih terguncang setelah pembunuhan terhadap Presiden Jovenel Moise pada 7 Juli lali.
“Gempa bumi hari ini merupakan kemunduran lain bagi Haiti di atas ketidakstabilan politik dan kekerasan yang memburuk, Covid-19 dan meningkatnya kerawanan pangan,” kata Cara Buck, Direktur Mercy Corps Haiti.