Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Singapura memutuskan kembali ke Fase 2 atau siaga tinggi untuk memerangi peningkatan kasus Covid-19 yang kembali meningkat.
Keputusan itu akan berlaku mulai Kamis (22/7/2021) hingga 18 Agustus 2021 dan akan menggantikan keputusan yang diberlakukan pada Senin lalu, menurut Kementerian Kesehatan (MOH) seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (21/7).
Singapura akan meninjau langkah itu dalam dua minggu dan menyesuaikannya berdasarkan situasi. Satgas Covid-19 multi-kementerian juga memutuskan atauran itu tanpa membedakan mereka yang divaksinasi penuh atau tidak, tetapi akan mempertimbangkannya ketika tingkat vaksinasi lebih tinggi atau ketika situasi telah stabil.
Antara 12 Juli hingga 18 Juli 2021, ada sebanyak rata-rata 46 kasus di komunitas yang terdeteksi tiap harinya. Ini adalah angka tertinggi sejak April 2020, ungkap Kementerian Kesehatan.
"Ini sangat mengkhawatirkan, karena ini dapat mempengaruhi banyak orang di komunitas kita di seluruh penjuru pulau," ungkap Kementerian Kesehatan dalam pernyataan resminya, dikutip dari CNBC, Minggu (10/7/2021).
Langkah yang dilakukan Singapura ini bertepatan dengan keputusan Presiden Joko Widodo untuk memperpanjang masa PPKM Darurat hingga 26 Juli 2021.
Baca Juga
Namun, Singapura menerapkan restriksi yang lebih panjang, yakni hingga 18 Agustus 2021. Seperti apa pembatasan di Negeri Jiran tersebut.
Berikut rangkuman restriksi yang dikumpulkan Bisnis:
- Jumlah orang yang diizinkan untuk berkumpul akan dikurangi dari 5 orang menjadi maksimal 2 orang.
- Rumah tangga akan diizinkan hanya menerima hanya 2 tamu berbeda setiap hari, tidak termasuk kakek-nenek yang merawat cucu mereka.
- Makan di luar akan dilarang, tetapi restoran, pujasera dan pusat jajanan akan diizinkan untuk menerima pembungkusan (takeaway).
- Olahraga dalam ruangan yang berat dan aktivitas olahraga, yang biasanya mengharuskan masker dilepas, akan dihentikan.
- Acara berskala besar termasuk pertunjukan langsung dan resepsi pernikahan akan diperkecil dan gladiresik akan tetap diatur.
- Bekerja dari rumah tetap menjadi pilihan utama bagi sebagian besar perusahaan.
Dilansir dari CNBC, banyak kasus di Singapura ditemukan di Jurong Fishery Port diantara para nelayan dan pedagang di pasar dan pusat jajanan. Jurong Fishery Port dinyatakan ditutup sementara hingga akhir bulan. Kemudian, kasus lain ditemukan menyebar di tempat karaoke dan bar. Alhasil, pemerintah Singapura menutup klub, bar dan tempat karaoke.