Bisnis.com, JAKARTA – Singapura kembali memperketat kebijakan pembatasan terhadap makan di tempat, berkumpul, dan kegiatan olahraga di luar di tengah naiknya kasus Covid-19.
Dilansir Bloomberg, Selasa (20/7/2021), masyarakat dilarang berkumpul lebih dari 2 orang hingga 18 Agustus 2021. Otoritas setempat menyatakan kebijakan pengetatan itu akan dievaluasi setelah diimplementasikan selama 2 pekan.
Negeri Singa itu juga akan mengumumkan rencana pengucuran stimulus tambahan untuk menopang kebijakan pengetatan tersebut. Sebelumnya, Singapura sudah mencairkan insentif senilai S$1,2 miliar (US$878 juta).
Supermarket dan pasar tradisional masih diperbolehkan beroperasi, meski pemerintah menyatakan ada kemungkinan penularan di kedua lokasi itu.
“Melihat dari kecepatan penularan, dan klaster baru yang muncul, kami terus berpacu dengan mempercepat laju vaksinasi, terutama bagi kelompok lanjut usia. Ketika laju penularan melambat dan tingkat vaksinasi naik, maka kami bisa melanjutkan rencana pembukaan,” kata Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong.
Berdasarkan data pemerintah, Singapura melakukan 80.000 vaksinasi per hari, dengan 70-75 persen diantaranya adalah dosis kedua. Per Minggu (18/7/2021), 6,8 juta dosis telah disuntikkan ke warga Singapura dengan 48,3 persen diantaranya sudah menerima suntikan dosis lengkap.
Senin lalu, Singapura melaporkan 163 kasus baru yang terhubung dengan klaster karaoke dan pelabuhan.