Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkuat Dukungan, China Ajak Sekutunya Lawan Negara yang Blokade Teknologi

China semakin khawatir tentang citra internasionalnya, ternoda oleh kemarahan terhadap penanganan awal wabah Covid-19, ketegasan maritim dan teritorialnya terhadap negara tetangga.
Presiden China Xi Jinping/Bloomberg
Presiden China Xi Jinping/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden China, Xi Jinping mendesak partai politik di seluruh dunia untuk menentang negara mana pun yang terlibat dalam “blokade teknologi” yang dinilai merujuk pada Amerika Serikat (AS), karena memandang China sebagai pesaing strategisnya.

Pada saat Presiden AS Joe Biden mencari dukungan dari negara-negara demokrasi yang berpikiran sama, termasuk Uni Eropa dan Jepang, untuk mengoordinasikan sikap yang lebih keras terhadap China, Beijing menggandakan upaya mencari dukungan dan penegasan dari negara-negara sahabat seperti Korea Utara dan Serbia.

“Bersama-sama, kita harus menentang semua tindakan unilateralisme atas nama multilateralisme, hegemoni, dan politik kekuasaan,” kata Xi dalam pertemuan virtual perwakilan 500 partai dari 160 negara seperti Rusia, Zimbabwe, Kuba, dan Burkina Faso sebagaimana dikutip TheGuardian, Rabu (7/7/2021).

“Melihat dari sudut pandang ‘utamakan negara saya’, dunia ini jadi sempit dan penuh sesak dan seringkali penuh dengan persaingan yang sengit,” kata Xi merujuk pada kebijakan “American First” dari mantan presiden AS Donald Trump.

Xi Jinping memperingatkan China tidak akan bisa diganggu dalam pidato yang menandai peringatan 100 tahun Partai Komunis China.

Xi juga memperbarui seruan untuk bekerja menuju “pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia” dan mengatakan negara mana pun yang terlibat dalam “blokade teknologi” dan pembangunan” harus ditolak.

Para diplomat China sering mengkritik AS karena diduga berusaha menghambat pembangunan China dengan memutus aksesnya ke teknologi AS.

Dalam pidatonya pekan lalu kepada audiens domestik di Lapangan Tiananmen Beijing, Xi mengatakan pasukan asing yang mencoba menggertak China maka “kepala mereka akan berbenturan dengan Tembok Besar baja yang ditempa oleh lebih dari 1,4 miliar orang China”.

Xi, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Komunis China, berbicara pada Selasa (6/7/2021) di pertemuan puncak partai politik dunia, salah satu dari banyak acara yang diadakan oleh Beijing untuk memperingati seratus tahun partai yang berkuasa.

Pertemuan virtual itu dimaksudkan untuk membantu komunitas internasional "menyesuaikan diri lebih cepat dengan kebangkitan China" dan untuk mendapatkan lebih banyak "pemahaman, dukungan, dan persahabatan", kata Guo Yezhou, wakil menteri departemen internasional, yang menyelenggarakan acara tersebut. .

China semakin khawatir tentang citra internasionalnya, ternoda oleh kemarahan terhadap penanganan awal wabah Covid-19, ketegasan maritim dan teritorialnya terhadap negara tetangga.

Demikian juga dengan tindakan kerasnya di Hong Kong dan perlakuan terhadap etnis minoritas di Xinjiang.

Sebuah survei terhadap 17 negara maju yang dirilis Rabu lalu oleh Pew Research Center yang berbasis di AS menunjukkan bahwa pandangan tentang China secara luas tetap negatif dan kepercayaan terhadap Xi mendekati posisi terendah dalam sejarah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper