Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Desakan dan Tuntutan dari Senayan soal Kelangkaan Oksigen

Legislator menyoroti kasus meninggalnya 63 pasien di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Yogyakarta, yang diduga akibat terlambatnya pasokan oksigen.
Pemprov DKI Jakarta menyediakan posko Oxygen Rescue di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit ibu kota, Minggu (4/7)./Antara
Pemprov DKI Jakarta menyediakan posko Oxygen Rescue di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit ibu kota, Minggu (4/7)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia sedang dihadapkan dengan problem kelangkaan oksigen di tengah meningkatnya jumlah pasien Covid-19 yang sangat membutuhkan produk tersebut.

Bahkan, sebanyak 63 pasien di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Yogyakarta, dilaporkan meninggal dalam semalam dan sebagian diduga akibat terlambatnya pasokan oksigen.

Para lesgislator pun angkat bicara terkait problem ini. Mereka mendesak pemerintah untuk mengatasinya dan bahkan meminta agar aparat menindak oknum yang memanfaatkan situasi dengan menimbun atau menaikkan harga oksigen.

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah segera mengatasi kelangkaan oksigen untuk pasien Covid-19 yang terjadi di sejumlah daerah, khususnya Pulau Jawa dan Bali.

Menurut Puan, masalah kelangkaan ini bisa ditangani lebih baik dengan memaksimalkan penggunaan teknologi informasi digital terkait pendataan kamar rumah sakit dan oksigen.

"Selain menipisnya ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, saat ini persoalan yang tak kalah mendesak untuk diatasi ialah kelangkaan oksigen bagi pasien Covid-19. Pemerintah pusat harus bergerak lebih sistematis dan cepat untuk mengatasinya karena berdampak pada keselamatan pasien yang tengah dirawat," kata Puan seperti dilansir keterangan resmi, Senin (5/7/2021).

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Asmara meminta agar institusi berwenang, khususnya Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) penjualan oksigen dan obat yang harganya melambung berkali lipat.

Dengan begitu, tegas politisi Partai Golkar ini, pihak keamanan juga dapat menindak pelaku penimbunan dan berperan mengatur harga agar tidak melonjak tinggi.

“Jadi yang pertama Kemenkes, BPOM, dan Gugus tugas lakukan sidak dan kebijakan mengenai harga saat pandemik untuk masalah obat, oksigen, dan lain-lain ini. Kalau ini tidak segera diselesaikan kami mempertanyakan seluruh tanggung jawab dan nilai moral kita yang menelantarkan frontliner di rumah sakit,” tegas legislator dapil Jawa Barat IV itu.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta Pemerintah memperhatikan pasokan oksigen di rumah sakit, dan perlu mengusahakan ketersediaan sesuai kebutuhan. Termasuk kebijakan khusus agar pasokan oksigen bagi rumah sakit mendapatkan prioritas utama.

Dia pun mendesak agar PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha untuk terlibat langung untuk membantu menangani problem ini.  Dalam kondisi seperti saat ini, lanjut Mulyanto, dia menilai seharusnya Pertamina pro aktif dan sigap membantu masyarakat yang menderita karena kekurangan pasokan gas oksigen tersebut.

"Di tengah meningkatnya kasus pandemi Covid-19 gelombang kedua, banyak rumah sakit yang kekurangan tabung dan isi gas oksigen. Akibatnya, muncul banyak kasus fatal pada pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen. Oleh karena itu kami mendesak Pertamina [sebagai BUMN-red] melalui anak cabang maupun cucu perusahaan yang berkompeten dalam niaga gas untuk membantu kelangkaan gas oksigen tersebut,"ujar Mulyanto.

Halaman Selanjutnya
Pasien RSUP Sardjito

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper