Bisnis.com, JAKARTA - Banyak pihak menilai pemerintah kewalahan dalam menangani pandemi Covid-19 yang berujung pada krisis di bidang kesehatan dan ekonomi.
Ekonom senior Faisal Basri mengkritisi pemerintah yang kerap mengganti kebijakan dalam penanganan pandemi hingga merombak pejabat di dalamnya.
Dia menyarankan kepada pemerintah untuk belajar dari penanganan dampak bencana alam tsunami di Aceh silam.
“Belajarlah dari sejarah penanganan tsunami Aceh. Komandannya jelas dan purnawaktu, juga para pembantu inti. Penanganan satu pintu. Ada rencana aksi yang jelas, tak gonta-ganti. Tak dengar ada kasus korupsi. Dipuji masyarakat internasional. Hasilnya membanggakan,” cuitnya melalui akun Twitter @FaisalBasri, Senin (5/7/2021).
Lebih lanjut, Faisal mengatakan, bahwa saat itu pemerintah, partai politik, masyarakat, LSM, organisasi keagamaan, hingga negara sahabat saling bahu-membahu, berbagi peran dengan sangat efektif membantu pemulihan pascabencana tersebut.
“Segala rintangan diselesaikan dengan cepat, tak perlu rakor, ratas, dan sejenisnya. Presiden dan para menteri percaya penuh pada komandan perang dan memberikan otoritas penuh,” cuitnya kemudian.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Koordinator PPKM Darurat untuk Pulau Jawa - Bali.
Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Menkomarves Jodi Mahardika kepada awak media, Selasa (29/6/2021) malam.
“Betul, Menko Maritim dan Investasi telah ditunjuk oleh Bapak Presiden Jokowi sebagai Koordinator PPKM Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali,” kata Jodi.
Dia menuturkan, bahwa hingga kini pemerintah masih melakukan formulasi tindakan pengetatan yang akan diambil.
Jodi menyebut bahwa pengumuman resmi akan disampaikan segera. Selain itu, dia menyinggung soal operasional di pusat perbelanjaan seperti mal dan supermarket hingga sektor esensial lainnya.
Menurut Jodi, sektor tersebut akan beroperasi dengan jam operasional yang akan dipersingkat serta penerapan protokol kesehatan secara ketat.