Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ihsan Yunus Bantah Rekomendasikan Iman dan Yogas jadi Vendor Banpres

Ihsan menyebutkan Yogas melaporkan kepada dirinya bahwa Syafii mau menerima proposal pengajuan yang Yogas sampaikan.
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Ihsan Yunus menjadi saksi untuk mantan Menteri Sosial Juliari Batubara, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (21/6/2021)./Antara-Desca Lidya Natalia
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Ihsan Yunus menjadi saksi untuk mantan Menteri Sosial Juliari Batubara, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (21/6/2021)./Antara-Desca Lidya Natalia

Bisnis.com, JAKARTA - Agutri Yogasmara alias Yogas dan Iman Ikram disebut terlibat dalam program pengadaan di Kementerian Sosial.

Nama Yogas dikenal kalangan Kemensos sebagai orang dekatnya Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Ihsan Yunus. Sedangkan Iman Ikram adalah adik Ihsan Yunus.

Terkait keterlibatan Yogas, Ihsan Yunus menyebut dirinya mempersilakan yang bersangkutan ikut dalam pengadaan di Kementerian Sosial.

Hal itu disampaikan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (21/9/2021) seperti dikutip Antara.

"Selang beberapa hari saya bertemu dengan Pak Syafii dan Yogas sempat telepon saya, 'Pak ini ada tidak bantuan dari Kemensos untuk daerah rumahnya, karena ini semua lagi susah'. Saya katakan ya ada, silakan ke Pak Syafii, kebetulan baru kemarin ketemu, ada di wilayahnya Yogas di Bekasi," kata Ihsan Yunus.

Ihsan Yunus menjadi saksi untuk terdakwa mantan Menteri Sosial Juliari Batubara yang didakwa menerima suap Rp32,482 miliar dari 109 perusahaan penyedia bansos Covid-19.

Syafii yang dimaksud adalah Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kementerian Sosial M Syafii Nasution.

Pertemuan antara Ihsan Yunus dan Syafii terjadi sekitar Maret 2020. Saat itu Ihsan masih menjadi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI yang juga merupakan mitra kerja Kemensos.

Syafii sesungguhnya tidak mengurus soal pengadaan bansos sembako penanganan Covid-19 karena pengadaan itu ada di Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana (PSKBS).

"Saya dengar dari Pak Syafii sembako hanya untuk Jabodetabek, jadi karena Yogas bilang ada kesempatan untuk dia mengajukan sembako di tempatnya," ungkap Ihsan.

Ihsan menyebutkan Yogas melaporkan kepada dirinya bahwa Syafii mau menerima proposal pengajuan yang Yogas sampaikan.

"Yogas mengatakan dia dikasih jalan oleh Pak Syafii untuk mengajukan proposal di wilayahnya. Saya katakan bagus, lalu dia bilang 'Pak itu ada pengadaan juga, saya bilang silakan saja'," ungkap Ihsan.

Namun Ihsan mengaku tidak tahu perusahaan apa yang dibawa Yogas. Ihsan menyebut bahwa Yogas adalah pegawai di Bank Muamalat dan usaha di bidang teknologi informasi.

Ihsan membantah dirinya ikut merekomendasikan adiknya, Iman Ikram dan Yogas, untuk menjadi vendor pengadaan bantuan presiden.

"Bulan Juni Iman nanya ke saya, 'Kak itu ada pengadaan, bagaimana caranya ikut? Saya katakan 'Silakan saja' untuk bantuan presiden tapi tidak pernah saya mengusulkan nama untuk mendapat program di PSKBS," tambah Ihsan.

Dalam sidang 14 Juni 2021, Syafii Nasution mengatakan secara teknis paket-paket pekerjaan milik Ihsan Yunus tersebut kemudian dikerjakan oleh staf atau operator yang mengurus paket-paket pengadaan milik Ihsan Yunus di Kemensos, yaitu Agustri Yogasmara alias Yogas dan Iman Ikram yang merupakan adik kandung Ihsan Yunus.

Dalam sidang sebelumnya disebutkan bahwa untuk pengadaan 1,9 juta paket bansos sembako Covid-19 tahap 7-12, yaitu 1 juta paket dimiliki oleh Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Herman Hery.

Selanjutnya, sebesar 400 ribu paket dimiliki Ihsan Yunus yang operatornya adalah Agustri Yogasmara dan Iman Ikram, 200 ribu paket dimiliki Juliari Batubara dan 300 ribu dikoordinasikan oleh Kabiro Umum Kemensos Adi Wahyono, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bansos COVID-19 dengan istilah Bina Lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper