Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah membahas rencana intervensi pengetatan mobilitas orang seiring peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Ibu Kota satu pekan terakhir.
Pembahasan itu disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi desakan sebagian masyarakat untuk kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat atau lockdown.
“Pak gubernur tadi pagi sudah memimpin rapat terkait evaluasi vaksin ya, kami bahas kebijakan tentang PPKM Pengetatan dan lain-lain. Nanti segera akan diumumkan,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/6/2021).
Di sisi lain, Ariza mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat ihwal rencana kebijakan intervensi mobilitas orang tersebut. Misalkan, Ariza mencontohkan, penutupan kembali sejumlah tempat umum seperti pariwisata, tempat ibadah, mal dan pasar.
“Namun demikian nanti akan diumumkan oleh pak gubernur ya, setelah nanti kita tuntaskan koordinasi dengan pusat,” kata dia.
Sebelumnya, Provinsi DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 5.582 orang pada Minggu (20/6/2021). Pencatatan itu sekaligus menjadi rekor tertinggi kurva Covid-19 di Ibu Kota sejak awal pandemi tahun lalu.
Baca Juga
Secara akumulatif, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan kasus konfirmasi positif Covid-19 di wilayah DKI Jakarta telah menyentuh di angka 474.029 pasien dalam kurun waktu sekitar tiga semester.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat terdapat 2.457 pasien terinfeksi Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh kemarin. Dengan demikian, total terdapat 435.904 orang yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19 di DKI Jakarta.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaporkan angka kematian pasien konfirmasi positif Covid-19 yang relatif tinggi. Pada hari kemarin, DKI Jakarta mencatat 69 orang wafat akibat terinfeksi Covid-19. Secara keseluruhan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memakamkan 7.768 pasien yang positif Covid-19.