Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balas Kritik soal Xinjiang, China Tuding G7 Lakukan Manipulasi Politik

Kedutaan Besar China di Inggris menyatakan pernyataan G7 soal pelanggaran HAM di Xinjiang merupakan bohong, rumor, dan tuduhan yang tidak berdasar.
Beberapa pekerja berjalan di luar pagar lokasi yang secara resmi disebut sebagai pusat edukasi vokasional di Dabancheng, Xinjiang, Wilayah Otonomi Uighur, China, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Thomas Peter
Beberapa pekerja berjalan di luar pagar lokasi yang secara resmi disebut sebagai pusat edukasi vokasional di Dabancheng, Xinjiang, Wilayah Otonomi Uighur, China, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA - China menuding negara G7 melakukan manipulasi politik setelah melayangkan kritik kepada Beijing terkait dengan pelanggaran HAM di Xinjiang dan Hong Kong.

Dilansir Channel News Asia, Senin (14/6/2021), Kedutaan Besar China di Inggris mengungkapkan kemarahan dan menyebut G7 telah ikut campur dalam negerinya.

“Kelompok Tujuh mengambil keuntungan dari isu Xinjiang untuk melakukan manipulasi politik dan mencampuri urusan internal China yang mana kami tentang,” kata juru bicara kedutaan dalam sebuah pernyataan.

Kedutaan mengatakan pernyataan G7 tersebut merupakan bohong, rumor, dan tuduhan yang tidak berdasar.

Seperti diberitakan sebelumnya, G7 mengecam China karena melakukan kekerasan terhadap minoritas etnis di Xinjiang dan aktivis di Hong Kong, saat melakukan pertemuan di Cornwall.

Presiden AS Joe Biden meminta Beijing agar bertindak lebih bertanggung jawab terkait norma internasional.

Tak hanya itu, pertemuan G7 ini berupaya untuk melawan pengaruh China di dunia, salah satunya dengan menyusun inisiatif infrastruktur di negara-negara berkembang.

Bloomberg melaporkan G7 akan meluncurkan strategi yang disebut 'Inisiatif Hijau Bersih', guna menyediakan kerangka kerja untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan transisi hijau di negara-negara berkembang.

Rencana ini didesain kontras dengan pendekatan luar negeri Beijing yang disetir oleh demokrasi industrialis, kata seorang pejabat.

“Kami akan memperjelas bahwa Amerika Serikat telah kembali dan demokrasi di dunia bersatu untuk melawan tantangan terberat dan masalah yang paling berpengaruh pada masa depan kita,” kata Biden pada Rabu setelah tiba di Inggris.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Channel News Asia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper