Bisnis.com, SURABAYA - Kota Surabaya melakukan penyekatan terhadap warga pengguna jembatan Suramadu.
Mereka yang akan menuju Kota Surabaya menjalani rapid test antigen secara massal sejak Minggu (6/6/2021) hingga Senin (7/6/2021) dini hari.
Hasilnya sekitar 2.600 pengendara kendaraan bermotor baik roda empat dan dua di Jembatan Suramadu arah ke Kota Surabaya, Jatim, telah menjalani rapid test antigen.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin, mengatakan ada 83 dari 2.600 pengendara tersebut yang dinyatakan positif usai menjalani rapid antigen.
"Kemudian 83 orang itu dilakukan swab test PCR dan hasilnya 24 orang positif," katanya.
Eri menjelaskan, bagi pengendara yang hasil swab PCR-nya positif, mereka kemudian dirujuk ke rumah sakit lapangan yang telah disiapkan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Baca Juga
Sedangkan bagi pengendara yang hasil swab PCR-nya belum keluar, untuk sementara mereka dirujuk ke Asrama Haji Sukolilo untuk dilakukan isolasi.
"Jadi, yang positif [rapid antigen] kita taruh di Asrama Haji sampai menunggu [hasil] PCR-nya keluar. Sedangkan yang swab PCR [keluar positif], langsung dirujuk ke rumah sakit," ujarnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengatakan, rencananya penyekatan dan pemeriksaan di Jembatan Suramadu akan berlangsung selama 12 hari ke depan.
Hal itu, lanjut dia, berdasarkan hasil kesepakatan bersama dalam rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, Surabaya, dan Bangkalan yang berlangsung pada Minggu (6/6) malam.
"Penyekatan sampai 12 hari ke depan jalan terus. Nanti, Insya Allah rapid antigen di kaki Jembatan Suramadu sisi Bangkalan," ujarnya.
Berdasarkan evaluasi bersama Forkopimda Jatim, Surabaya dan Bangkalan, ke depan penyekatan dan rapid antigen tak hanya dilakukan di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya.
Hal ini juga diterapkan di kaki Jembatan Suramadu sisi Bangkalan menuju arah ke Surabaya.
Nantinya setiap pengendara yang akan menuju ke Surabaya akan dilakukan rapid antigen. Apabila hasilnya negatif, akan diberikan tanda berupa stiker di kendaraannya.
Eri menyebutkan apabila dalam pelaksanaannya nanti ditemukan kendaraan yang melintas di Jembatan Suramadu sisi Surabaya tidak dilengkapi stiker, secara otomatis petugas akan menghentikan dan dilakukan rapid antigen.
"Kalau motor atau mobil tidak ada tandanya [stiker] yang kita sepakati, maka ketika masuk ke Surabaya kita hentikan untuk rapid antigen. Jadi bekerja sama, Alhamdulillah terima kasih kepada Ibu Gubernur Jatim karena ada pembagian tugas di Bangkalan dan Surabaya," kata Eri.
Lonjakan Kasus di Bangkalan
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat lonjakan kasus virus Corona meningkat di Pulau Madura pascalibur lebaran.
Menurut Satgas lonjakan kasus di Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep, meningkat akibat masyarakat di wilayah itu kurang disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Humas Satgas Covid-19 Pemkab Bangkalan Agus Sugianto Zain di Bangkalan, Minggu, kabupaten Bangkalan kini tercatat sebagai kabupaten dengan jumlah kasus aktif paling banyak, akibat adanya tambahan kasus baru dalam tiga hari terakhir ini.
"Penderitanya bukan warga biasa, akan tetapi banyak di antara mereka yang merupakan tenaga medis. Bahkan saat ini, ruang perawatan pasien Covid-19 di RSUD Bangkalan sudah tidak memadai," katanya dilansir Antara, Minggu (6/6/2021).