Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan petugas yang dimarahi Bupati Alor Amon Djobo merupakan pegawai Kemensos yang tengah menjalankan tugasnya secara resmi.
Seperti diketahui, video Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur, Amon Djobo yang marah-marah kepada staf Kemensos itu viral. Bupati tampak mengeluhkan penyaluran bantuan sosial dalam Program Keluarga Harapan atau PKH yang disebutnya tidak sesuai aturan lantaran diduga diserahkan ke DPRD partai tertentu.
Mensos Risma sudah mengklarifikasi dan memastikan, bahwa kedua pegawai Kemensos tersebut bekerja dengan baik dan seusai dengan tugas pokok dan fungsinya di Kabupaten Alor.
Risma pun mengajak semua pihak untuk meningkatkan kerja sama, komunikasi, koordinasi, khususnya dalam kondisi Negara tengah bekerja untuk melayani masyarakat yang terdampak bencana.
Pasalnya, bansos tersebut sebenarnya merupakan bantuan bencana dan bukan PKH. Dia memerinci bantuan ke Kabupaten Alor itu merupakan bantuan bencana Siklon Seroja yang melibatkan sejumlah pihak termasuk DPRD.
“Saat itu kemudian adalah Ketua DPRD [Alor] menyampaikan kami butuh bantuan, tapi tidak bisa [masuk]. Beliau [Ketua DPRD] menawarkan, 'Bu, itu ada paket dari Dolog yang ibu bisa ganti',” kata Risma dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (2/6/2021).
Baca Juga
Sementara itu, petugas Kementerian Sosial di Kabupaten Alor Mokhamad Alfian menjelaskan keberadaannya di Kabupaten Alor untuk memastikan kebutuhan dasar korban bencana terpenuhi kebutuhannya.
Dia menyatakan tidak terpengaruh dengan berbagai kondisi yang kurang menyenangkan tersebut. “Tugas kami adalah memastikan bantuan sampai ke masyarakat. Dalam hal ini kami menyalurkan santunan kematian untuk korban bencana,” kata Alfian.
Dia sedang menjalankan tugas resmi pada tanggal 7 April 2021 untuk menyelesaikan santunan kematian korban meninggal di Kabupaten Alor, sampai tanggal 13 April. Alfian bahkan harus dua kali ke Alor untuk menjalankan tugasnya. Bahkan pasca-kejadian pun mereka melakukan kunjungan kembali sebanyak dua kali ke Kabupaten Alor.
“Kami sedang bekerja dengan fokus melayani dan meringankan beban masyarakat Alor, yang terdampak bencana. Kami tidak terpengaruh dengan berbagai kondisi yang tidak menyenangkan. Kami menyadari betul bahwa tugas kemanusiaan tidak dapat ditinggalkan dan tetap harus dilaksanakan meskipun berbagai dinamika di lapangan menimpa,” ujarnya.