Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan belum akan mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama tujuh hari.
Sementara itu jumlah korban terus bertambah dan langkah diplomatik untuk memulihkan keamanan masih berlangsung.
Pengeboman Israel di Jalur Gaza memasuki hari ketujuh berturut-turut dengan serangan udara pada Minggu pagi yang menewaskan sedikitnya 42 warga Palestina. Puluhan warga lainnya menderita luka, dan setidaknya dua bangunan tempat tinggal rata dengan tanah.
Sedikitnya 192 orang, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita dilaporkan tewas di Jalur Gaza dalam sepekan terakhir. Sedangkan lebih dari 1.200 lainnya terluka.
Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 13 warga Palestina. Sedagkan Israel melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak-anak.
Sementara itu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu kemarin untuk membahas pecahnya kekerasan terburuk selama bertahun-tahun di Palestina dan Israel.
Baca Juga
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara melalui telepon dengan menteri luar negeri Qatar, Mesir, Arab Saudi dan Prancis tentang kekerasan yang sedang berlangsung di Israel, dan Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza.
“Blinken dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani membahas upaya untuk memulihkan keamanan di Israel dan Tepi Barat dan Gaza sehubungan dengan banyaknya korban sipil secara tragis," ujar pernyataan Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (17/5/2021).