Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok, Presiden PKS akan Kirim Surat Terbuka ke Presiden AS

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyayangkan sikap politik luar negeri Amerika Serikat yang cenderung mendukung tindakan Israel.
Ahmad Syaikhu Presiden PKS - Istimewa
Ahmad Syaikhu Presiden PKS - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan bakal mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terkait dengan kekerasan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyayangkan sikap politik luar negeri Amerika Serikat yang cenderung mendukung tindakan Israel sebagai legitimasi tindakan membela diri.

"Terkait hal ini, kami berencana akan mengirimkan Surat Terbuka secara resmi yang ditujukan kepada Presiden Joe Biden pada hari Senin, 17 Mei," ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam konferensi pers, Minggu (16/5/2021).

Syaikhu juga mendesak pemerintah AS agar bersikap konsisten dan adil terhadap hak asasi rakyat Palestina.

Dia menilai hal ini adalah momentum tepat bagi pemerintah AS untuk membuktikan keyakinan mereka bahwa prinsip multilateralisme, keadilan dan hak asasi manusia sebagai doktrin serta landasan politik luar negeri AS.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) mencoba negosiasi mengurangi tensi antara Israel dan Palestina dengan menghubungi Perdana Menteri Israel.

Presiden AS Joe Biden meningkatkan upaya untuk menenangkan ketegangan Israel-Palestina dan mendesak perlindungan warga sipil, termasuk anak-anak, setelah serangan udara Israel menargetkan kantor media di Gaza.

Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang keprihatinan besar tentang kekerasan yang sedang berlangsung, ungkap Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan. Namun, dia menegaskan kembali hak Israel untuk mempertahankan diri dari Hamas dan kelompok teroris lainnya di Gaza.

Berbicara dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas untuk pertama kalinya sejak menjabat, Biden menggarisbawahi komitmennya yang kuat terhadap solusi dua negara yang dirundingkan untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper