Bisnis.com, COLORADO - Kasus penembakan untuk kesekian kalinya kembali terjadi di Amerika Serikat.
Seorang pria menembak hingga tewas enam orang, termasuk kekasihnya. Pelaku kemudian membunuh dirinya sendiri.
Aksi brutal tersebut berlangsung pada sebuah pesta di Colorado Springs, Colorado, Minggu dini hari, kata pihak berwenang.
"Tersangka, yang adalah pacar salah satu perempuan yang menjadi korban, mendatangi rumah tersebut, masuk ke dalam dan mulai menembaki orang-orang di pesta itu sebelum akhirnya dia bunuh diri," demikian pernyataan Departemen Kepolisian Colorado Springs.
Polisi tiba di tempat kejadian dan menemukan enam orang sudah tak bernyawa. Orang ketujuh yang terluka parah kemudian meninggal setelah dibawa ke rumah sakit, ujar pernyataan itu.
"Saat penembakan terjadi, teman-teman, keluarga, dan anak-anak sedang berkumpul di dalam trailer untuk berpesta," lanjut pernyataan tersebut.
Belum ada kejelasan soal motif penembakan.
Pembantaian itu terjadi sekitar 110 kilometer di selatan Denver. Ini merupakan kejadian terbaru dalam kemunculan kembali rentetan penembakan massal di Amerika Serikat. Kasus penembakan massal tampaknya surut selama puncak pembatasan pandemi virus Corona.
Di antara insiden yang terjadi tahun ini adalah satu di Boulder, Colorado. Terkait kejadian itu, seorang pria berusia 21 tahun didakwa membunuh 10 orang. Aksi penembakan pada 22 Maret tersebut terjadi di sebuah supermarket, sekitar 50 kilometer di barat laut Denver.
Penembakan 22 Maret terjadi kurang dari seminggu setelah pria bersenjata berusia 21 tahun lainnya dituduh membunuh delapan orang di tiga spa di daerah Atlanta.
Colorado merupakan negara bagian tempat dua pembantaian terpisah terjadi, yaitu di Denver pada 1999 dan Aurora pada 2012.
Di Denver, penembakan berlangsung di Sekolah Menengah Columbine dan menewaskan 15 orang, termasuk dua pelaku.
Sementara di Aurora, penembakan terjadi di sebuah bioskop hingga menewaskan 12 orang dan melukai sekitar 70 lainnya. Penembak Aurora menjalani hukuman seumur hidup.