Bisnis.com, BANTUL - Kasus tewasnya anak driver ojek online karena mengkonsumsi satai beracun mulai terkuak.
Polisi berhasil menangkap pelaku, seorang perempuan yang sebelumnya mengirim satai tersebut kepada seseorang melalui driver ojol atau ojek online.
NA, 25, ditangkap aparat dari Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (30/4/2021).
NA diidentifikasi sebagai perempuan pengirim satai ayam beracun yang mengakibatkan N, 10, anak pengemudi ojek online tewas.
Kejadian tragis itu terjadi di pedukuhan Salakan, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.
"Setelah kita lakukan penyelidikan selama empat hari kemudian kita bisa mengerucut kepada salah satu calon tersangka, dan berhasil kita amankan pada Jumat (30/4/2021)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY Kombes Pol. Burkan Rudy Satria saat konferensi pers di Mapolres Bantul, DIY, Senin (3/5/2021).
Menurut Burkan tersangka NA adalah pekerja swasta yang beralamat di Majalengka, Jawa Barat. Tersangka diamankan petugas di rumah kosnya di wilayah Kelurahan Sitimulyo, Piyungan Bantul. Saat ini tersangka ditahan di Kepolisian Resor (Polres) Bantul, untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Dari tangan tersangka petugas mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor yang digunakan pelaku. Barang bukti lainnya adalah helm, dan sandal jepit warna hitam.
"Kemudian ada beberapa plastik kresek berisi enam tusuk satai dan lontong yang sudah bercampur saus kacang, yang tidak kita bawa, kemudian uang sebesar Rp30 ribu yang digunakan untuk bayar ojek online, dan sebuah handphone," ungkap Burkan.
Kronologi Satai Beracun
Burkan memaparkan kronologi kejadian tersebut. Hal itu berawal pada 25 April 2021 di Dusun Salakan, Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul.
Dilaporkan ada seorang anak N, 10, putra pengemudi ojol Bandiman, 47, keracunan makanan yang menyebabkan meninggal dunia.
Dari keterangan saksi yang didapatkan polisi, pada 25 April sekitar 15.30 WIB di sekitar Gayam Mandala Krida, Yogyakarta, ada seorang tukang ojek online didatangi perempuan tidak dikenal. Perempuan itu meminta bantuan tukang ojek untuk mengirimkan dua dus makanan, satu berisi satai ayam, satu berisi snak.
"Ketika meminta dikirimkan ini yang bersangkutan mengatakan tidak punya aplikasi online, sehingga minta dengan cara offline ke alamat tertentu di daerah Kecamatan Kasihan, Bantul, dengan mengatakan bahwa makanan tersebut berasal dari Pak Hamid di Pakualaman," tutur Burkan.
Setelah terjadi kesepakatan, makanan diantar ke tempat tujuan. Namun karena yang ada di rumah tujuan merasa tidak memesan makanan, kiriman itu ditolak untuk diterima. Pengemudi ojol itu kemudian makanan yang ditolak tadi ke rumahnya.
"Sampai di rumah makanan sebagian dimakan oleh istrinya dan ada yang dimakan anaknya yang besar dan kecil, namun yang dimakan anak kecil ini menyebabkan meninggal dunia si anak," ucap Burkan.