Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR: Protokol Kesehatan Harga Mati, Belajarlah dari India!

Masyarakat Indonesia harus secara bersama-sama menegakkan protokol kesehatan dalam keseharian dengan sebaik-baiknya, termasuk mendukung kebijakan larangan mudik.
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo (kiri) dan Kurniasih Mufidayati (kanan), Ketua Umum Orbital Kesejahteraan Rakyat Poempida Hidayatulloh (tengah) hadir dalam dikusi dialektika demokrasi bertema Waspada Gelombang Kedua Covid-19 di Gedung Nusantara III DPR, Kamis (29/4/2021)/Bisnis-John Andhi Oktaveri
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo (kiri) dan Kurniasih Mufidayati (kanan), Ketua Umum Orbital Kesejahteraan Rakyat Poempida Hidayatulloh (tengah) hadir dalam dikusi dialektika demokrasi bertema Waspada Gelombang Kedua Covid-19 di Gedung Nusantara III DPR, Kamis (29/4/2021)/Bisnis-John Andhi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA - Berkaca dari kejadian di India yang memiliki banyak kesamaan budaya dengan Indonesia, Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo mengingatkan bahwa protokol kesehatan (prokes) dalam pencegahan Covid-19 seharusnya merupakan kewajiban mutlak untuk menjaga Indonesia dari pandemi mematikan itu.

Oleh karena itu, politisi PDI Perjuangan itu mengingatkan agar seluruh elemen masyarakat Indonesia tidak bereuforia dengan vaksinasi berkaca dari terjadinya gelombang kedua Covid-19 di India.

Penegasan tersebut disampaikan Rahmad dalam acara Dialektika Demokrasi dengan tema 'Waspada Gelombang Kedua Covid-19' di Gedung Nusantara III DPR, Kamis (29/4/2021). Hadir secara fisik Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati, Ketua Umum Orbital Kesejahteraan Rakyat Poempida Hidayatulloh, dan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban yang hadir secara virtual.

Kondisi di dunia terlebih di India mestinya menjadi parameter bersama untuk dijadikan pembelajaran bagi Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19, karena India dan Indonesia hampir mirip, katanya.

“Pemerintah maupun masyarakat Indonesia harus belajar dari India yang ternyata sempat abai terhadap protokol kesehatan dengan klaim sudah mencapai herd immunity,” ujar Rahmad.

Menurutnya, segenap masyarakat Indonesia harus secara bersama-sama menegakkan protokol kesehatan dalam keseharian dengan sebaik-baiknya. Termasuk mendukung kebijakan larangan mudik yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Berkaca dari India, dimana berbagai acara politik dan ritual dihadiri jutaan masyarakat tanpa masker dan tanpa disiplin protokol kesehatan. Akibatnya kita sebagai warga dunia turut pilu begitu melihat, mendengar dan menyaksikan gelombang kedua Covid-19 yang terjadi di India,” katanya.

Dia bahkan mengatakan bahwa protokol kesehatan menjadi harga mati.

Sementara itu, Kurniasih Mufidayati mengatakan potensi munculnya gelombang kedua Covid-19 bisa menjadi kenyataan kalau pengawasan arus mudik Lebaran lemah. Selain itu, dia mengkhawatirkan meningkatnya kasus Covid-19 karena adanya swab palsu dan munculnya mafia karantina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper