Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soroti Mafia Karantina, DPR: Yang Tak Terungkap Bisa Lebih Banyak

Sejumlah orang, termasuk warga negara India yang memiliki kartu izin tinggal sementara (KITAS), berhasil lolos dari karantina kesehatan karena diduga menyogok petugas bandara.
Ilustrasi. Penumpang pesawat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. /Bisnis.com
Ilustrasi. Penumpang pesawat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah agar melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap petugas di Bandara Soekarno-Hatta.

Hal itu dimintanya setelah sejumlah orang, termasuk warga negara India yang memiliki kartu izin tinggal sementara (KITAS), berhasil lolos dari karantina kesehatan karena diduga menyogok petugas Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Menurutnya, kabar tersebut mengkhawatirkan karena tingginya kasus Covid-19 di sejumlah negara, terutama India.

“Kasus ini hanya yang kebetulan terungkap, yang tidak terungkap bisa jadi lebih banyak. Pastikan seluruh petugas di bandara yang memiliki wewenang terkait diperiksa. Saya menduga ada  mafia karantina kesehatan yang melibatkan orang dalam,” ungkap Netty, seperti dikutip dari laman resmi DPR, Kamis (29/4/2021).

Legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) ini pun berharap agar kasus ini dibongkar hingga tuntas dan tidak berhenti hingga penetapan tersangka saja. Seperti diketahui, dalam kasus tersebut pihak kepolisian sudah menetapkan beberapa tersangka yang salah satunya adalah pensiunan Disparekraf DKI Jakarta. 

“Kasus ini harus dibongkar dan diberantas sampai ke akar-akarnya.  Kita tidak ingin kasus ini berhenti hanya di tersangka saja, tapi harus sampai mengungkap seluruh jaringan mafia karantina kesehatan. Jangan sampai terulang lagi,” jelasnya.

 Menurut Netty, keselamatan dalam negeri harus diutamakan karena di beberapa negara, termasuk India, saat ini sedang terjadi lonjakan kasus yang mengerikan.

“Bagaimana mungkin mereka bisa  bebas masuk begitu saja ke Indonesia, sementara kita  sedang berjuang melawan pandemi Covid-19 dengan keterbatasan jumlah vaksin, ruang isolasi, faskes, nakes dan lain-lainnya. Pemerintah harus waspada memperketat akses masuk dan skrining ketat dengan alat yang lebih canggih agar hasilnya akurat. Jangan sampai kita kecolongan lagi dan menimbulkan masalah ke depannya,” tegasnya.

Legislator dapil Jawa Barat VIII itu pun meminta agar pemerintah memperhatikan nasib WNI di negara dengan kasus Covid-19 tinggi. Dia meminta pemerintah aktif bekerja sama dengan lembaga atau institusi terkait untuk melindungi WNI di luar negeri.

“WNI  yang berada di luar negeri harus diperhatikan. Segera berikan perlindungan yang maksimal dan berkoordinasi dengan lembaga maupun institusi-institusi terkait. Proses skrining di pintu-pintu masuk harus diperketat untuk mereka, terutama mereka yang punya riwayat berkunjung kurang dari 14 hari ke negara yang kasusnya tinggi,” tutup Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper