Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo melantik Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, BRIN, Rabu (28/4/2021).
Penetapan Handoko sebagai Kepala BRIN menyusul ditetapkannya BRIN sebagai badan otonom pusat integrasi riset dan inovasi di Indonesia yang akan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Handoko menyampaikan bahwa lembaga-lembaga penelitian di Tanah Air sekaligus fungsi penelitian dan pengembangan yang ada di kementerian akan diintegrasikan dalam BRIN.
Dalam hal ini, sambungnya, integrasi riset akan mencakup seluruh proses manajemen, anggaran serta sumber daya manusia.
“BRIN ditujukan untuk konsolidasi sumber daya, khususnya anggaran dan SDM. Target konsolidasi sendiri direncanakan mulai pada Tahun Anggaran 2022,” ujarnya dalam keterengan resmi, Rabu (28/4/2021).
BRIN dibentuk untuk menjadi penyedia infrastruktur riset berbagai bidang, terutama untuk meningkatkan nilai tambah kekayaan sumber daya alam lokal demi peningkatan ekonomi nasional.
Baca Juga
“Pada tahap awal saya akan memfokuskan pada riset dan inovasi berbasis biodiversitas yang memiliki local competitiveness tinggi. Tentu riset dan inovasi teknologi juga tetap didukung,” ungkap Handoko.
Dia menambahkan, BRIN diharapkan mampu menjadi jembatan antara dunia riset dengan dunia industri melalui aktivitas riset yang terintegrasi dan melahirkan banyak invensi dan inovasi yang mampu bersaing secara global.
Laksana Tri Handoko lahir di Malang, 7 Mei 1968. Dia meraih gelar Strata-1 bidang Fisika di Universitas Kumamoto, Jepang dan melanjutkan Pendidikan Master dan Doktor di Universitas Hiroshima, Jepang.
Sebelum menjabat sebagai Kepala LIPI pada 2018, Handoko mengawali karirnya di lembaga penelitian pemerintah sebagai Kepala Group Fisika Teori dan Komputasi di Pusat Penelitian Fisika LIPI (2002 – 2012).
Sebelumnya ia menjabat Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI (2012 – 2014), dan Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI (2014 – 2018).
Tiga tahun memimpin LIPI, Handoko memimpin dan mengawal langsung proses transformasi LIPI menjadi lembaga riset yang lebih efisien, efektif, dan produktif.