Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Rabu (28/4/2021).
Pengangkatan Laksana Tri Handoko dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.19M/2021 tentang Pengangkatan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Laksana Tri Handoko sebelumnya diketahui merupakan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang dilantik oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI pada 31 Mei 2018.
Mengutip lipi.go.id, pria kelahiran Malang 52 tahun lalu tersebut membangun karirnya sebagai seorang fisikawan teori Indonesia yang fokus melakukan penelitian teori fisika partikel dan menjadi salah satu penggagas utama Grup Fisikawan Teoritik Indonesia dan Masyarakat Komputasi Indonesia.
Usai mengentaskan studi di Kumamoto University dan program master di Hiroshima University, Jepang, dia memulai karier sebagai peneliti di lembaga-lembaga penelitian dunia seperti The Abdus Salam International Center for Theoretical Physics ICTP di Trieste Italia.
Kemudian, dia melanjutkan kariernya di Deutsches Elektronen-Synchroton (DESY) di Hamburg Jerman, serta Department of Physics - Yonsei University di Korea Selatan. pria yang akrab disapa Handoko ini juga merupakan Humboldt Fellow sejak 1999, serta ICTP Simons Associate periode 2014-2019.
Selanjutnya, dia didapuk menjadi peneliti tetap di LIPI di Kampus Puspiptek Serpong - Tangerang, dan menjadi pengajar BHMN di Departemen Fisika UI di Kampus Depok sejak kepulangannya ke tanah air pada 2002.
Di UI, Handoko bergabung dengan Grup Fisika Nuklir dan Partikel bersama dengan Terry Mart. LTH memberikan mata kuliah lanjut untuk mahasiswa tingkat akhir dan pasca sarjana terkait fisika teori seperti Fisika Kuantum Relativistik, Teori Medan, Teori Grup, Relativitas Khusus serta Fisika Partikel.
Selain melakukan penelitian dan akademis, mengutip lt.handoko.id Laksana juga menelurkan beberapa inovasi di ranah birokrasi.
Salah satunya implementasi sistem daring penuh untuk Sistem Penerimaan CPNS yang menjadi revolusi besar untuk mencegah proses korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Handoko juga menelurkan sistem pendukung keterbukaan informasi publik KIP Online pertama di Indonesia.
