Bisnis.com, JAKARTA - Pihak Kepolisian Republik Indonesia membeberkan analisis penyebab utama kelompok kriminal bersenjata, KKB, sering berbuat onar dalam beberapa hari terakhir di Papua.
Asisten Operasional Kapolri Irjen Polisi Imam Sugianto memprediksi alasan KKB kerap berbuat onar lantaran Pemerintah tengah memperbaiki sistem alokasi anggaran otonomi khusus (Otsus) Papua agar tepat sasaran.
Imam menduga KKB turut menikmati dana tersebut untuk semua kebutuhan operasionalnya di wilayah Papua dan membeli senjata api sekaligus melakukan gerakan penyerangan terhadap anggota TNI-Polri di Papua.
"Jadi mereka ini (KKB) merasa terusik ya dan akhirnya mereka membuat gerakan yang tidak terpantau oleh kami," tuturnya saat dikonfirmasi, Rabu (28/4).
Imam memastikan tim gabungan TNI-Polri akan terus melakukan pengawasan dan menjaga Bumi Cenderawasih agar tidak diganggu oleh KKB lagi di kemudian hari.
"Kami akan terus menegakkan upaya hukum terhadap KKB ini," katanya.
Baca Juga
Sementara itu, Prajurit TNI dan personel Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Nemangkawi terlibat baku tembak saat memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Olenski, Lima orang anggota KKB dikabarkan tewas ditembak.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Al Qudussy menyebut baku tembak terjadi dua hari, Senin (26/4/2021) dan Selasa (27/4/202). Peristiwa itu terjadi di sekitar markas KKB Lumawi, Kampung Makki, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
"Diperoleh informasi, lima anggota KKB yang tewas ditembak oleh Satgas Nemangkawi berasal dari kelompok Lekagak Teleggen," ungkap Iqbal dalam keterangan tertulis, diterima Selasa (27/4/2021) malam.
Lekagak Teleggen adalah buronan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Kepolisian Papua sejak tahun lalu. Lekagak Teleggen dicari polisi terkait kasus memegang senjata SS1, dan melakukan penembakan di Mile 61 saat perjalanan dari Arwanop ke Tsinga.
Satgas Operasi Nemangkawi melakukan penyerbuan ke markas KKB, Senin (26/4/2021) sekitar pukul 08.00 WIT KB di Olenski.
"Selain ada lima KKB ditembak mati, di pihak kami ada korban, satu anggota Brimob Polri gugur atas nama Bharada Komang," ujar Iqbal.
Iqbal menambahkan, TNI-Polri satgas Nemangkawi masih terus melakukan pengejaran kelompok kriminal yang telah melakukan aksi kriminal selama beberapa pekan terakhir.
"Tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata di Tanah Papua maupun di seluruh pelosok Tanah Air," ucap Iqbal.
Kelompok kriminal bersenjata ini sebelumnya menembak Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI Putu Danny di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
KKB juga menembak guru dan pelajar OAP, membakar fasilitas sekolah dan melakukan pemerkosaan terhadap gadis-gadis kampung, memeras dana desa dan membakar "honai" kepala suku di Beoga.