Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontroversi Kamus Sejarah RI, Yenny Wahid Apresiasi Respons Nadiem

Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid juga menilai kontroversi tersebut membawa hikmah yakni kamus itu dapat diperbaiki sebagai bahan pembelajaran bagi generasi mendatang.
Ketua The Wahid Foundation Yenny Wahid menjadi pembicara dalam diskusi Tren Presepsi Publik tentang Demokrasi, Korupsi dan Intoleransi di Jakarta, Senin (24/9/2018)./ANTARA-Aprillio Akbar
Ketua The Wahid Foundation Yenny Wahid menjadi pembicara dalam diskusi Tren Presepsi Publik tentang Demokrasi, Korupsi dan Intoleransi di Jakarta, Senin (24/9/2018)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid mengapresiasi respons cepat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Anwar Makarim pada kontroversi Kamus Sejarah Indonesia yang diterbitkan Kemendikbud sejak 2017.

“Kami mengapresiasi Mas Menteri Nadiem yang sudah responsif walaupun peristiwa pembuatan kamus tersebut bukan terjadi di zaman beliau, tapi beliau menunjukkan komitmen untuk memperbaiki dan merevisi,” kata Yenny, demikian dilansir laman resmi NU, NU Online, Kamis (22/4/2021).

Yenny mengatakan kontroversi yang mengemuka tersebut membawa hikmah yakni kamus tersebut dapat diperbaiki sebagai bahan pembelajaran bagi generasi mendatang.

“Perbaikan kamus tersebut penting, agar generasi muda dapat lebih mengenal lagi para tokoh-tokoh bangsa serta kontribusi mereka terhadap kemerdekaan maupun pengisian kemerdekaan bangsa Indonesia,” tutur Yenny.

Seperti diketahui, Nadiem kemarin berkunjung langsung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jakarta dan ditemui oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.  Dalam kunjungan tersebut, Nadiem melakukan tabayun terkait kontroversi Kamus Sejarah Indonesia tersebut.

Kendati kamus sejarah yang tidak mencantumkan pendiri NU KH Hasyim Asy’ari tersebut bukan dikerjakan pada masa dirinya menjabat, Nadiem dengan tegas meminta maaf atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang terjadi, terutama kepada warga NU.

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami sudah membentuk tim untuk merevisi total kamus tersebut,” ujar Nadiem yang didampingi Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid di kantor PBNU.

Sementara itu, Sekjen PBNU HA Helmy Faishal menyampaikan bahwa pihaknya memberikan saran, masukan, sekaligus kritik terhadap terbitnya Kamus Sejarah Indonesia juga tidak mencantumkan nama KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Presiden ke-4 RI.

“PBNU menyampaikan kritikan dan masukan yang sangat luas sekali kepada Mas Menteri bahwa sejarah berdirinya Indonesia tidak lepas dari peran para kiai dan ulama NU dalam konteks membangun dan merintis berdirinya NKRI,” ucap Helmy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper