Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pencarian KRI Nanggala-402, Kapuspen TNI: Semua Sumber Daya Dikerahkan

TNI telah mengerahkan lima kapal republik indonesia (KRI) dan 1 helikopter untuk melakukan operasi pencarian KRI Nanggala-402 dengan kekuatan lebih dari 400 orang.
Dokumentasi - Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Achmad Riad (empat kiri) saat memimpin jumpa pers terkait vaksin nusantara di aula Pusat Penerangan TNI, di Markas Besar Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (19/4/2021)./Antararnrn
Dokumentasi - Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Achmad Riad (empat kiri) saat memimpin jumpa pers terkait vaksin nusantara di aula Pusat Penerangan TNI, di Markas Besar Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (19/4/2021)./Antararnrn

Bisnis.com, DENPASAR - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad menjelaskan pihaknya telah mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk menemukan kapal selam KRI Nanggala-402 yang dilaporkan hilang pada Rabu (21/4/2021).

"Di situlah komunikasi dengan KRI Naggala terputus, dan pihak TNI Angkatan Laut khususnya sudah mengerahkan berbagai KRI untuk membantu pencarian dan memastikan keadaan sebenarnya KRI Naggala-402," jelasnya dalam konferensi pers, Kamis (22/4/2021).

Dia menjelaskan pihaknya telah mengerahkan lima kapal republik indonesia (KRI) dan 1 helikopter untuk melakukan operasi pencarian KRI Nanggala-402 dengan kekuatan lebih dari 400 orang. Salah satunya, KRI Reagle yang sebelumnya sempat dikerahkan untuk melakukan pencarian hilangnya Sriwijaya Air.

Selain KRI Reagle, sambung dia, ada pula KN Sar Wisnu yang akan membawa peralatan untuk mendeteksi hingga kedalaman 600 meter di bawah laut.

"Semua sumber daya maupun peralatan yang ada akan kita kerahkan dan bantuan semuanya untuk bisa mempercepat penemuan lokasi," sebutnya.

Adapun hilangnya KRI Naggala-402 diketahui ketika terjadi hilang kontak kurang lebih 60 mil di utara perairan Bali pada Rabu (22/4/2021).

Kronologisnya, pada pukul 03.46 WIB KRI Naggala-402 melakukan penyelaman dan pukul 04.00 melaksanakan pelatihan peluncur torpedo nomor 8 yang merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 atau saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.

"Di situlah komunikasi dengan KRI Naggala terputus, dan pihak TNI Angkatan Laut khususnya sudah mengerahkan berbagai KRI untuk membantu pencariran dan memastikan keadaan sebenarnya KRI Naggala 402," jelas Kapuspen TNI.

Sekedar informasi, KRI Nanggala-402 dibangun pada 1977 di HDW Jerman dan masuk bagian jajaran TNI AL pada 1981. Dalam pelaayran yang dilakukan, kondisi material maupun personel dalam posisi siap.

Jumlah personel dalam KRI Nanggala-402 saat melakukan penyelaman ada sebanyak 53 orang, terdiri dari 49 ABK, 1 komandan satuan, dan 3 personel arsenal. Komandan KRI Nanggala 402 saat ini dijabat Letkol laut (P) Heri Octavian yang sudah menjabat selama satu tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper