Bisnis.com, JAKARTA - Setelah Partai Demokrat, isu Kongres Luar Biasa melanda Partai Kebangkitan Bangsa yang dipimpin Abdul Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Gus AMI.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Zaki Mubarak justru menilai PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin semakin solid.
Menurut Zaki, hal itu terlihat dari segi perolehan suara. Sejak Pemilu 2014, posisi PKB semakin diperhitungkan.
"Suara PKB naik signifikan dibanding sebelumnya saat didera konflik," ujarnya, Senin (19/4/2021) malam.
Menurut Zaki tren positif itu juga terlihat kembali dalam survei terbaru Charta Politica beberapa waktu lalu.
"PKB berada di 3 besar. Perkembangan ini tidak boleh membawa PKB terlena karena situasi berjalan sangat dinamis. Mudah terjadi perubahan," ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya, selama periode kepemimpinan Muhaimin Iskandar, PKB menjadi semakin solid jika dibanding masa-masa sebelumnya yang sarat konflik.
Kata Zaki, Muhaimin mampu mengelola konflik yang terjadi. Beberapa potensi konflik bisa diatasi sehingga tidak meruncing dan berdampak serius.
"Memang tidak semua pihak terpuaskan, tapi hal ini tentunya wajar, fenomena yang terjadi di semua Parpol," imbuhnya.
Zaki menilai tren positif PKB tidak bisa dipisahkan dari strategi dan kepemimpinan Muhaimin yang lebih kreatif, jika dibandingkan Ketua Umum Parpol lainnya.
Kreativitas itu misalnya seperti terlihat pada Pemilu 2014 yang menggandeng musisi Ahmad Dhani dan Rhoma Irama yang berdampak pada elektoral PKB.
"Ia juga cukup berhasil dalam menjaga hubungan baik dengan NU, dengan para kiai dan santri. Sekaligus pintar merangkul kaum milenial yang jumlahnya sangat besar," ujarnya.
Selain itu, dia menilai PKB sejauh ini berhasil dalam positioning sebagai kekuatan religius yang nasionalis, mengintegrasikan wawasan keagamaan dan kebangsaan dan sebagai pengusung moderatisme beragama.
"Berada di titik spektrum tengah. Jika mampu dijaga secara konsisten, hal ini akan menjadi poin positif bagi PKB ke depannya yang membedakan dengan parpol 2 lainnya," katanya.
Terkait wacana muktamar luar biasa (MLB) PKB, Zaki berharap ada rekonsiliasi yang melibatkan pihak-pihak terkait.
Menurut Zaki, semua persoalan harus didiskusikan dan dibicarakan bersama. Dirinya percaya bahwa PKB sebagai partai yang terbuka, inklusif, mampu mengatasi perbedaan-perbedaan pandangan yang ada.
"Sayang sekali jika PKB kembali didera konflik dan terpecah belah seperti era sebelumnya. Menurut saya KLB sama sekali bukan solusi, justru bisa membuat partai kaum Nahdliyin ini terpuruk. Yang terbaik adalah membangun dialog dan bersama-sama bersinergi membesarkan PKB," tuturnya.