Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif hari ini, Minggu (18/4/2021) dijadwalkan berkunjung ke Indonesia.
Ihwal kunjungan Menlu Zarif ke Indonesia itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh.
"Dalam pernyataannya pada Jumat, Khatibzadeh mengatakan diplomat tinggi Iran akan mengadakan pembicaraan dengan pejabat Indonesia tentang topik yang berkaitan dengan hubungan bilateral dan masalah kepentingan bersama lainnya selama perjalanan," demikian tertulis di laman en.mfa.gov.ir.
Berita tersebut diunggah pada 17 April 2021 pukul 01.43.
Hubungan diplomatik Indonesia-Iran dimulai sejak 1950 pada tingkat Kedutaan.
Saat ini Duta Besar Indonesia yang bertugas di Iran adalah Ronny Yuliantoro. Dubes RI telah menyampaikan Surat Kepercayaan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Iran Hassan Rouhani pada 15 Desember 2020.
Saat itu, Presiden Iran Hassan Rouhani menyampaikan sejumlah hal terkait hubungan Iran dengan Indonesia.
Presiden Rouhani mengapresiasi hubungan bilateral kedua negara yang telah berjalan dengaan erat, salah satunya melalui saling kunjung antarkedua pemimpin negara.
Presiden Jokowi berkunjung ke Iran pada 2016. Sebelumnya Presiden Rouhani berkunjung ke Indonesia pada 2015.
Kepada Dubes Ronny Yuliantoro, Rouhani menegaskan akan selalu memberikan dukungan penuh bagi upaya KBRI Tehran meningkatan hubungan bilateral di segala bidang. Hal itu tidak hanya di bidang ekonomi, melainkan perdagangan, budaya dan teknologi juga berbagai potensi kerja sama lainnya.
Rouhani meyakini bahwa dengan latar belakang kesamaan pemikiran Islam yang moderat di kedua negara, upaya tersebut dapat diwujudkan dengan baik.
Dikutip dari situs Kemlu RI, Indonesia berkomitmen akan terus meningkatkan kerja sama bilateral antara kedua negara di berbagai bidang yang telah berjalan dengan baik dan erat, terutama di bidang ekonomi dan perdagangan.
Sementara menurut catatan di Wikipedia, Mohammad Javad Zarif lahir sekitar tanggal 7 Januari 1960. Diplomat dan akademisi asal Iran ini menjadi menteri luar negeri sejak 2013.
Zarif memimpin negosiasi Iran dengan negara-negara P5+1 yang menghasilkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama pada 14 Juli 2015.
Pada 16 Januari 2016, diplomasi Zarif berhasil membebaskan negerinya dari sanksi ekonomi .
Pada 25 Februari 2019, Zarif mundur dari jabatannya sebagai menlu. Namun, pengunduran diri Zarif ditolak Presiden Hassan Rouhani.