Bisnis.com, DENPASAR - Penyair Umbu Landu Paranggi meninggal dunia setelah tiga hari dirawat di ruang intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Bali Mandara, Bali.
Kasubag Humas Rumah Sakit Umum Bali Mandhara (RSBM) I Gusti Agung Putu Aditya Mahendra mengatakan saat ini pihak keluarga masih menunggu waktu untuk pemulangan jenasah yang rencananya akan dibawa ke Nusa Tenggara Timur. Saat ini, keluarga almarhum masih mengurus persyaratan untuk kepulangan jenazah.
"Beliau sempat dirawat di ICU, tetapi tidak tertolong, kurang lebih tiga hari masuk ICU," katanya kepada Bisnis, Selasa (6/5/2021).
Menurutnya, sebelum masuk ICU, almarhum sempat dirawat sebagai pasien positif Covid-19. Namun, karena kondisinya memburuk, almarhum kemudian masuk perawatan ICU selama kurang lebih tiga hari sebelum meninggal dunia.
Rumah Sakit Bali Mandara yang baru tiga tahun berdiri merupakan salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Bali, mendampingi Rumah Sakit Sanglah.
"Penanganan Covid-19 kami sama seperti rumah sakit lain, kalau ada gejala positif ya dirawat, kalau kondisi semakin menurun, masuk ICU," sebutnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, Umbu Wulang Landu Paranggi lahir pada 10 Agustus 1943 atau berumur 77 tahun ketika dinyatakan meninggal, pukul 03.55 WITA di RS Bali Mandara, Sanur, Bali.
Kabar duka meninggalnya Umbu Landu Paranggi disampaikan akun Twitter Kenduri Cinta, majelis belajar yang didirikan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. Cak Nun adalah murid dari Umbu Landu Paranggi.
"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.... Duka kami, mengantarmu ke huma yang sejati Bapak Umbu Landu Paranggi. Pada hari Selasa, tanggal 6 April 2021 pukul 03.55 WITA di RS Bali Mandara. #MaiyahBerduka," tulis akun tersebut.
Semasa hidupnya, Umbu Landu Paranggi dikenal dengan Presiden Malioboro. Dia membentuk Persada Studi Klub (PSK), sebuah komunitas penyair, sastrawan, seniman yang berpusat di Malioboro Yogyakarta.
Umbu merupakan penyair sekaligus guru bagi para penyair muda pada zamannya, antara lain Emha Ainun Nadjib, Eko Tunas, Linus Suryadi AG, dan lain-lain. Dia tercatat sebagai Sarjana Sosiatri, Fakultas Ilmu Sosial Politik, Universitas Gajah Mada. Kemudian, dia jebolan Sarjana Hukum, Universitas Janabadra, Yogyakarta.
