Bisnis.com, JAKARTA - Militan yang dipersenjatai dengan senapan mesin dan granat berpeluncur roket melancarkan serangkaian serangan terkoordinasi kemarin malam di tenggara Nigeria dengan menargetkan sebuah penjara, sehingga lebih dari 1.800 narapidana berhasil melarikan diri, menurut pihak berwenang.
Serangan dimulai sekitar pukul dua pagi di Kota Owerri, negara bagian Imo dan berlangsung selama sekitar dua jam, menurut penduduk setempat bernama Uche Okafor seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (6/4/2021).
Orang-orang bersenjata juga menyerang berbagai gedung polisi dan militer lainnya, kata pihak berwenang.
"Upaya sedang dilakukan untuk menangkap kembali para tahanan yang melarikan diri," kata juru bicara penjara Nigeria Francis Enobore.
Dia menambahkan, bahwa 35 narapidana lainnya tetap tinggal di penjara.
Serangan terkoordinasi terjadi kurang dari dua minggu setelah gelombang kekerasan lain di tenggara Nigeria, ketika setidaknya 12 petugas keamanan tewas dalam serangan terhadap empat kantor polisi, pos pemeriksaan militer dan kendaraan penjara.
Baca Juga
Belum ada klaim tanggung jawab langsung, tetapi inspektur jenderal polisi Nigeria menyalahkan sayap paramiliter dari gerakan separatis yang aktif di wilayah atau disebut Jaringan Keamanan Timur (ESN) sebagai pelaku.
ESN menyatakan pihaknya berjuang untuk melindungi orang-orang Igbo dari penjajah bersenjata asing yang membunuh orang-orang mereka.
Polisi mengatakan para militan bersenjata lengkap dengan senapan mesin, granat berpeluncur roket dan alat peledak rakitan selama aksi kekerasan.
"Upaya para penyerang untuk mendapatkan akses ke gudang senjata polisi di markas besar gagal total," menurut pernyataan polisi.