Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perguruan tinggi swasta di Jakarta menjadi sentra vaksinasi Covid-19 menjelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
Dikutip dari keterangan resmi, Selasa (30/3/2021), Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Profesor Agus Setyo Budi M.Sc mengatakan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pelaksanaan kuliah atau PTM setelah pengumuman SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19.
Pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Biro Dikmental Setda DKI Jakarta, Biro Kesos Setda DKI Jakarta, puskesmas kecamatan, dan para pimpinan dari 8 perguruan tinggi di Jakarta yang nantinya akan menjadi sentra vaksinasi Covid-19.
Agus mengatakan, perguruan tinggi yang ditetapkan menjadi sentra vaksinasi adalah kampus yang memiliki Fakultas Kedokteran yaitu: Universitas Trisakti, Universitas Kristen Krida Wacana, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Universitas Tarumanagara, Universitas Atmajaya, Universitas Yarsi, Universitas Gunadarma, dan Kalbis Institute sebagai Kampus yang memiliki rumah sakit.
Berdasarkan hasil diskusi, dalam waktu dekat ini kurang lebih 28.000 dosen dan tenaga pendidik non-PNS, serta mahasiswa kedokteran tingkat akhir (koas) di lingkungan LLDikti Wilayah III akan divaksinasi.
“Jumlahnya kemungkinan akan bertambah dan kami akan pastikan semuanya dapat vaksin. Pelaksanaannya akan kami infokan kemudian” tukas Agus.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Sumber Daya Perguruan Tinggi LLDikti Wilayah III Sri Mastuti S.Kom M.Kom dan timnya akan membuat pemetaan dosen dan tenaga pendidik di lingkungan LLDikti Wilayah III agar vaksinasi berjalan dengan lancar,
“Kami menarik data berdasarkan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK), Nomor Urut Pendidik (NUP), dan Nomor Induk Tenaga Kependidikan (NITK) yang diperoleh dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti),” ujar Sri Mastuti.
Saat ini, perguruan tinggi yang telah ditunjuk menjadi sentra vaksinasi akan melakukan persiapan dengan membentuk tim dan menjalankan pelatihan untuk vaksinator.
Seperti diketahui, SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Agama (Menag) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 resmi diumumkan pada Selasa (30/3/2021).
Keputusan tersebut menetapkan vaksinasi di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan, serta pembelajaran tatap muka (PTM) akan berlangsung terbatas dengan protokol kesehatan ketat.
Khusus pada sektor pendidikan tinggi, sasaran vaksinasi ditujukan kepada dosen dan pegawai di perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS). Vaksinasi ditargetkan selesai Juni 2021.
Pada pelaksanaan pembelajaran, kampus diminta mempersiapkan diri untuk melakukan PTM terbatas yang dilakukan secara hybrid, karena kesehatan dan keselamatan menjadi prioritas.
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan delapan perguruan tinggi di Jakarta untuk persiapan pembukaan kampus atau pembelajaran tatap muka pada era pandemi Covid-19, Selasa (30/3/2021)./Istimewa
Sementara itu, pemerintah daerah (pemda) melalui dinas pendidikan dan dinas kesehatan harus juga memastikan pemenuhan daftar periksa di setiap perguruan tinggi, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan PTM terbatas.
Selanjutnya, pemda bersama Satgas Covid-19 daerah melakukan testing, jika ditemukan ada yang bergejala dan melakukan tracing jika ditemukan kasus konfirmasi positif. Kemudian, menutup sementara pembelajaran tatap muka terbatas ketika ditemukan kasus konfirmasi Covid-19.
Di lingkungan LLDikti Wilayah III DKI Jakarta, sebanyak 650 orang (gelombang 1) dan 447 orang (gelombang 2) dosen serta tenaga pendidik PNS pada 12 dan 26 Maret 2021 telah divaksinasi.
Pihak LLDikti Wilayah III akan memastikan semua dosen dan tenaga pendidik mendapatkan vaksinasi, baik PNS maupun non-PNS.