Bisnis.com, JAKARTA - Konsul Jenderal RI di Toronto menyebut terdapat sejumlah keuntungan kuliah di Kanada. Kampus di Kanada diklaim memberikan nilai lebih berkat dukungan kuat dari perusahaan-perusahaan Kanada.
Leonard F. Hutabarat, Konsul Jenderal RI di Toronto, mengatakan kampus-kampus di Kanada mampu memberikan nilai lebih bagi mahasiswa Indonesia yang belajar di sana.
Tambah lagi, dukungan perusahaan-perusahaan di sana juga sangat kuat yang mana mereka siap menjadi user bagi mahasiswa-mahasiswa yang sudah lulus dari kampus-kampus itu.
“Satu contoh Siemens Canada memberikan alat kepada salah satu kampus dan menggelar pelatihannya untuk transformasi teknologi. Secara tidak langsung SDM sudah mengenal alat itu, dan akan berguna bagi mereka," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (25/3/2021).
Leonard terus mendorong agar mahasiswa Indonesia untuk menimba ilmu di Kanada. Menurutnya, dengan dukungan perusahaan, kampus di Kanada semakin berkembang dan perusahaan pendukung juga bisa menjadi tempat magang para mahasiswa.
Saat ini, pelajar Indonesia di Kanada sekitar 20.000 pelajar dan mahasiswa yang tersebar di beberapa kota seperti Toronto dan Vancouver. Para pelajar dan mahasiswa ini dinilai sebagai social economy source bagi pemerintah Kanada.
Baca Juga
“Mereka bisa menjadi sumber pembangunan di sana. Jadi, diaspora yang dibangun memang sangat strategis karena dipersiapkan hingga 50 tahun ke depan," katanya.
Selain meningkatkan kerja sama di sektor pendidikan, pemerintah Indonesia juga terus meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dan pariwisata dengan Kanada. Sejauh ini, investasi Kanada di Indonesia juga meningkat.
“Selama pandemi ini, jumlah investasi Kanada di Indonesia meningkat dari 120 proyek pada 2019 menjadi 255 proyek pada 2020. Ini menunjukkan Kanada sangat yakin dengan Indonesia sebagai negara yang sangat potensial," jelasnya.
Selain ekonomi, sektor pariwisata juga meningkat sebelum pandemi Covid-19. Tercatat wisatawan Kanada yang datang ke Indonesia sebanyak 104.000 orang. Jumlah itu meningkat dibandingkan 2018 yang sebanyak 90.000 wisatawan.
“Mereka minimal tinggal dua mingguan di Indonesia, bahkan bisa sampai 2 bulan. Jadi, nilai devisanya lebih besar. Kenaikan itu juga ditunjang dengan adanya promosi budaya Indonesia di Kanada," tambahnya.