Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua Komisi X DPR Dukung Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Juli

Banyak kerugian yang dialami peserta didik karena efektivitas PJJ hanya sebesar 30 persen menurut satu hasil penelitian.
Diskusi bertajuk Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Era New Normal yang menghadirkan Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda (kanan) dan Anggota MPR dari Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati (kiri) dilaksanakan Bagian Pemberitaan MPR di Gedung Parlemen Senayan, Senin (15/3/2021)./Bisnis-John Andhi Oktaveri
Diskusi bertajuk Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Era New Normal yang menghadirkan Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda (kanan) dan Anggota MPR dari Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati (kiri) dilaksanakan Bagian Pemberitaan MPR di Gedung Parlemen Senayan, Senin (15/3/2021)./Bisnis-John Andhi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mendukung dimulainya proses pembelajaran tatap muka pada Juli mendatang.

Hal itu berlaku bagi para peserta didik pendidikan dasar dan menengah agar mereka tidak kehilangan suasana sekolah selain tidak efektifnya pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama ini.

Syaiful mengatakan selama ini banyak kerugian yang dialami peserta didik karena efektivitas PJJ hanya sebesar 30 persen menurut satu hasil penelitian.

Alasannya, banyak di antara mereka yang tidak punya akses internet selain kurangnya kemampuan orang tua dalam memerankan peran guru di rumah terutama untuk murid .

“Komisi X DPR mendukung siswa kembali ke sekolah akan tetapi dengan catatan protokol kesehatan diberlakukan secara ketat karena selama ini anak-anak telah kehilangan suasana belajar sehingga mengganggu secara psikologis,” ujarnya dalam diskusi bertajuk “Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Era New Normal” yang dilaksanakan oleh bagian pemberitaan MPR di Senayan, Senin (15/3/2021).

Syaiful mengatakan untuk menjaga protokol kesehatan, selain kapasitas sekolah cukup 50 persen, jadwal pembelajaran juga tidak harus setiap hari agar anak-anak tidak stres.

Dia menyarakan pembelajaran tatap muka dilakukan secara bertahap seperti satu kali seminggu dulu untuk tahap pertama.

Sementara itu, Anggota MPR dari Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati menyampaikan pendapat yang berbeda. Dia mengatakan rencana pembelajaran tatap muka pada Juli perlu dikaji ulang.

Pada kesempatan itu dia mengatakan banyak faktor yang harus diperhatikan seperti kesiapan sekolah terutama soal fasilitas kesehatan yang harus memenuhi syarat protokol kesehatan Covid-19.

Dari sisi guru, dia menyoroti masih banyaknya guru yang belum mendapatkan vaksin sehingga rawan untuk penyebaran wabah tersebut.

Selain itu, dia juga melihat adanya persoalan di luar sekolah seperti masalah transportasi siswa ke sekolah yang umumnya naik angkutan umum.

Menurutnya, banyak angkutan umum tidak disiplin dan tidak memenuhi syarat protokol kesehatan karena mereka cenderung bergerombol.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper