Bisnis.com, JAKARTA - Penasihat Medis Gedung Putih, Anthony Fauci, optimistis angka vaksinasi Covid-19 di Amerika Serikat (AS) bisa ditingkatkan lagi.
Salah satunya dengan melibatkan mantan Presiden AS Donald Trump. Menurut Fauci, Donald Trump bisa membujuk para pendukungnya untuk mau mengikuti vaksinasi Covid-19.
Fauci menjelaskan, keterlibatan Donald Trump bisa meningkatkan angka vaksinasi Covid-19, karena masih banyak Republikan yang enggan divaksin.
Menurut survei dari Marist Poll, separuh dari pria AS yang mengklaim dirinya sebagai Republikan menyatakan tidak memiliki rencana untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Menurut saya keterlibatan Donald Trump bisa membawa perubahan. Dia adalah figur yang sangat populer. Dia akan sangat membantu untuk membuat pendukungnya mau divaksin," ujar Fauci, dikutip dari CNN, Senin (15/3/2021).
Fauci mengaku, masih sering terheran-heran ada orang yang tidak mau divaksin hanya karena orientasi politik yang berbeda.
Baca Juga
Menurutnya, kondisi kesehatan seharusnya dipisahkan dari urusan politik. Namun, karena keadaannya sudah kadung seperti itu, Fauci mengatakan bantuan apapun akan sangat berharga untuk meningkatkan vaksinasi Covid-19 di Amerika.
Sebagaimana diketahui, ketika Donald Trump masih menjadi Presiden AS, ia bukan figur yang sepenuhnya patuh terhadap protokol kesehatan.
Dia beberapa kali melanggar protokol karena merasa tidak perlu mengikutinya. Salah satu yang paling sering ia langgar adalah kewajiban memakai masker.
Kelalaiannya membuat Donald Trump sempat tertular Covid-19. Walau begitu, hal tersebut tidak mengubah cara pandanganya terhadap Covid-19. Ia bahkan berkali-kali mendesak AS melonggarkan pembatasan sosial agar kegiatan perekonomian bisa kembali digenjot.
Sikapnya berubah ketika dirinya tak lagi menjadi Presiden AS. Dalam Konferensi Konservatif pada Februari lalu, ia meminta warga AS untuk mengikuti vaksinassi Covid-19. Hal itu menjadi pertama kalinya Donald Trump secara langsung mengajak warga untuk mau divaksin.
"Mengikuti vaksinasi Covid-19 itu seharusnya gak perlu dipikir lagi. Saya tidak paham apa masalahnya. Ini adalah vaksin yang bisa menyelamatkan banyak orang," ujar Fauci yang juga Direktur Institute Penyakit Menular dan Alergi Amerika.
Donald Trump dikabarkan sudah menerima vaksin Covis-19 sebelum mengakhiri masa kepresidenannya. Namun, jika masih ingin terlibat dalam kampanye vaksinasi Covis-19, ia bisa mengikuti agenda mantan Presiden Barack Obama, George W. Bush, Bill Clinton, dan Jimmy Carter yang akan mempromosikan vaksinasi Covid-19.