Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Fahri Hamzah: Anggota Dewan Kini Seperti Perkakas Parpol

Parpol menjelma menjadi kantong-kantong untuk meraih kekuasaan. Sudah tidak lagi menawarkan gagasan-gagasan segar untuk menantang jalannya pemerintahan.
Jaffry Prabu Prakoso
Jaffry Prabu Prakoso - Bisnis.com 06 Maret 2021  |  18:03 WIB
Fahri Hamzah: Anggota Dewan Kini Seperti Perkakas Parpol
Fahri Hamzah - Antara/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah mengatakan cita rasa demokrasi Tanah Air hilang seiring melemahnya penghargaan terhadap kebebasan berekspresi.

Kecenderungan ini, ujarnya, merampas demokrasi perlahan-lahan sehingga menyerupai kudeta.

“Ini yang harus kita cemaskan. Kita gagal memahami bahwa fungsi parlemen itu independen. Partai politik harus menjaga jarak dari jabatan elektoral, termasuk parlemen di dalamnya,” ujar Fahri dalam webinar, seperti dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (6/3/2032).

Fahri menjelaskan DPR sekarang tidak lagi bisa mandiri karena kekuasaan partai politik di parlemen betul-betul menyatu. Apa kata partai seolah-olah tidak bisa dibantah. Anggota Dewan seperti perkakas partai politik, hak milik partai politik.

Padahal, lanjutnya, anggota DPR merupakan pilihan rakyat dan parpol hanya mencalonkan saja. Sistem demokrasi di Indonesia, tegas Fahri, didesain menjaga agar tidak kembali ke otoritarianisme.

Menurut dia tradisi otoritarianisme seperti di era kerajaan hingga era kolonial jauh lebih lama bercokol daripada demokrasi dalam sejarah Indonesia.

Selain itu, lanjut Fahri, parpol menjelma menjadi kantong-kantong untuk meraih kekuasaan. Bahkan dinilai sudah tidak menawarkan gagasan-gagasan segar untuk menantang (men-challenge) jalannya pemerintahan.

“Kita layak mencemaskan partai politik yang berhenti menjadi institusi berpikir. Kalau hari ini tadi disebut soal Partai Demokrat, salah satu yang menyulut adalah persoalan transaksi-transaksi dalam partai. Ketua umum, wakil ketua umumnya, sekjennya, dan juga pimpinan-pimpinan fraksinya tidak lagi menawarkan pikiran segar,” jelas Fahri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

dpr partai demokrat parpol fahri hamzah
Editor : Saeno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top