Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Merah Putih Akan Digunakan dalam Program Vaksinasi Nasional

Pengembangan Vaksin Merah Putih sendiri baru akan melibatkan sejumlah institusi seperti Eijkman, PT Bio Farma (Persero), LIPI, dan beberapa lainnya termasuk perguruan tinggi.
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Vaksin Merah Putih akan digunakan dalam program vaksinasi pemerintah. Namun, Kementerian Kesehatan tidak dapat banyak terlibat dalam proses pengembangannya sehingga saat ini harus berada dalam posisi menunggu.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan kementerian berada di posisi menunggu sampai dengan vaksin tersebut mendapatkan izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

“Sesudah fase uji klinis selesai dan mendapatkan izin edar BPOM, baru Vaksin Merah Putih digunakan dalam program vaksinasi nasional,” ujar Nadia kepada Bisnis, Minggu (28/2/2021).

Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman memperkirakan pengembangan Vaksin Merah Putih mendapatkan izin edar dari BPOM pada pertengahan 2022.

Adapun, lanjut Nadia, dalam proses pengembangannya Kemenkes belum terlibat secara intens. Pengembangan Vaksin Merah Putih sendiri baru akan melibatkan sejumlah institusi seperti Eijkman, PT Bio Farma (Persero), LIPI, dan beberapa lainnya termasuk perguruan tinggi.

Ketika dihubungi secara terpisah, Juru Bicara dan Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan perusahaan secara intens terus berkoordinasi dengan Eijkman dalam pengembangan Vaksin Merah Putih.

“Saat ini, masih diperlukan waktu untuk melakukan optimasi dalam proses pengembangannya. Bio Farma dan Eijkman terus secara intens melakukan koordinasi dalam riset Vaksin Merah Putih,” kata Bambang kepada Bisnis, Minggu (28/2/2021).

Selain Eijkman, sejumlah institusi yang terlibat dalam pengembangan Vaksin merah Putih, antara lain Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Institute Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Gadjah Mada (UGM), PT Kalbe Farma Tbk., Biotis, dan Tempo Scan.

Berdasarkan penjelasan dari Bio Farma, belum satupun institusi yang mengembangkan Vaksin Merah Putih menyerahkan kandidat vaksin untuk diproduksi oleh Bio Farma.

Eijkman sendiri baru akan menyerahkan kandidat vaksin tersebut pada akhir Maret 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper