Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

BPOM Resmi Terbitkan EUA untuk Vaksin Inavac

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengumumkan bahwa InaVac, vaksin Covid-19 produk dalam negeri, telah mendapatkan EUA.
Surya Dua Artha Simanjuntak
Surya Dua Artha Simanjuntak - Bisnis.com 04 November 2022  |  15:37 WIB
BPOM Resmi Terbitkan EUA untuk Vaksin Inavac
BPOM Resmi Terbitkan EUA untuk Vaksin Inavac. Kepala BPOM Penny Lukito - BPOM

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 produk dalam negeri, Inavac layak digunakan alias telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA).

Penny mengatakan bahwa Inavac merupakan vaksin Merah Putih atau produksi Indonesia pertama yang mendapat persetujuan penggunaan.

"Ini adalah Alhamdulillah 100 persen produksi dalam negeri dari peneliti Indonesia dengan nama Inavac atau dikenal juga dikenal juga dengan vaksin Merah Putih, salah satu vaksin merah putih dan vaksin merah putih pertama yang berhasil dikembangkan dan mendapatkan emergency use authorization [EUA]," ujar Penny dalam konferensi pers daring, Jumat (4/11/2022).

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil uji klinik, Inavac dapat digunakan sebagai vaksin Covid-19 primer atau sebagai vaksin dosis pertama dan kedua dalam interval waktu penggunaan 28 hari. Selain itu, Inavac hanya boleh digunakan untuk orang berusia 18 tahun ke atas.

Penny menjelaskan, Inavac dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair). Lalu, pusat uji kliniknya dilakukan di Rumah Sakit Doktor Sutomo Surabaya. Sementara itu, PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia yang akan memproduksi massal vaksin Inavac.

Dia juga memastikan bahwa BPOM telah telah mengawal proses pembuatan vaksin Inavac dari hulu hingga hilir.

"Badan POM telah mengawal pengembangan Vaksin Merah Putih Unair ini sejak pengembangan pre-klinik, uji klinik fase 1, 2 dan 3, proses produksi upstream downstream-nya, hingga formulasi dan fill finish, serta metode pengujian dalam bentuk direct coaching dan asistensi yang betul-betul melekat," jelas Penny.

Hasilnya, Inavac sudah memenuhi standard Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Lebih lanjut, terkait efek samping, Penny mengatakan bahwa secara umum Inavac tak berbeda jauh dengan CoronaVac. 

"Efek samping dari vaksin Inavac dilaporkan memiliki derajat ringan-sedang, dan relatif sebanding dengan CoronaVac, dengan efek samping yang paling sering terjadi berupa nyerin lokal, demam, nyeri otot, sakit kepala, kemudian tidak ada kematian," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Covid-19 Vaksin Covid-19 vaksin Merah Putih BPOM vaksinasi
Editor : Aprianus Doni Tolok

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top