Bisnis.com, JAKARTA – Kemampuan generasi muda Indonesia dalam menghasilkan karya desain arsitektur sudah tidak diragukan lagi. Inovasi dan pola pikir yang out of the box membuat karya-karya mereka diterima pasar, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri.
Seperti halnya sejumlah mahasiswa Arsitektur Institute Teknologi Bandung (Vadya Dzauqiah (AR’16), Selvia Diwanty (AR’16), dan Hilman Prakoso (AR’16) yang menghasilkan karya desain berjudul Re(bond)ir: Reminiscing the Past, Rebounding for the Future.
Karya tersebut berhasil memenangkan Multi Comfort Student Contest (MCSC) 2020 sekaligus mewakili Indonesia dalam mendesain proyek revitalisasi suatu daerah di Prancis bernama Saint-Denis yang merupakan kawasan industri, dengan menggunakan produk-produk Saint-Gobain Group.
Hilman, perwakilan mahasiswa ITB mengatakan bahwa pihaknya mendesain area seluas 5 hektar yang memiliki aspek fungsi residential, educational, dan recreational yang dibangun dengan desain futuristik.
“Desain ini kami buat dengan memanfaatkan local heritage yang dimiliki oleh Saint-Denis. Dari acuan SDGs 2030, kami memfasilitasi beberapa desain pada area tersebut yaitu pasar, apartemen, sekolah, urban farming area, commercial area, dan museum,” ujarnya.
Sementara itu, Selvia, mengatakan bahwa penghargaan yang diterima tersebut membuktikan usaha mereka yang pantang menyerah dalam berkarya.
Baca Juga
Tak hanya itu, Selvia juga mengungkapkan bahwa Re(bond)ir turut mendukung efisiensi energi dengan upaya mengurangi emisi karbon sehingga konsep sustainable lifestyle dapat terwujud di kawasan tersebut.
Sri Maryati, Dekan Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan menyatakan rasa bangganya atas prestasi mahasiswanya dan mengajak agar para civitas akademik untuk terus mendukung mahasiswa mengeksplorasi bakat terbaiknya untuk menjadi arsitek berwawasan lingkungan.
“Tentunya hal ini merupakan suatu kebanggaan, para peserta yang masih berstatus mahasiswa tetapi mampu menghasilkan karya yang dapat diakui di kancah nasional dan akan mewakili Indonesia di ajang Internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Apsara Herman, National Marketing Director Saint Gobain Indonesia menyatakan Multi Comfort Student Contest (MCSC) merupakan bentuk Saint-Gobain memfasilitasi anak muda Indonesia untuk berinovasi.
“Peran para pemuda menjadi salah satu harapan besar bagi Saint-Gobain untuk mendorong sustainable construction, pembangunan yang berwawasan lingkungan, sejalan dengan produk-produk kami yang diciptakan sebagai material ramah lingkungan” ujar Apsara.
Moehamad Deni Desvianto,Juri MCSC yang juga ketua IAI Jakarta menceritakan bagaimana alotnya penjurian yang dilakukan. “Tidak mudah bagi juri menentukan pemenang MCSC. Karya peserta dengan ide kreatif khas orang muda yang out of the box sekaligus memenuhi tujuan sustainable construction adalah pilihan kami,” jelas Deni.
MCSC sendiri yang diikuti oleh 2.200 siswa di 35 negara dan telah menjadi sebuah wadah yang bermanfaat dalam mengasah keterampilan untuk mahasiswa jurusan arsitektur dan desain interior.
Tujuan utama Saint-Gobain yaitu making the world a better home merupakan ambisi bersama untuk menjadikan dunia lebih indah dan nyaman dihuni dalam wujud aktivitas sehari-hari.
Melalui MCSC, proses inovasi yang berkelanjutan dengan produk Saint-Gobain harapannya dapat memberikan performa dan keamanan sekaligus menjawab tantangan konstruksi yang berkelanjutan, efisiensi sumber daya serta perubahan iklim.