Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tak hanya menyiapkan vaksinasi dengan mengimpor vaksin dari berbagai produsen luar negeri. Indonesia juga masih terus mengembangkan vaksin merah putih yang dapat dipakai pada 2022.
Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan pemerintah terus berupaya mengadakan vaksin buatan dalam negeri, walaupun sudah menyiapkan vaksinasi bagi 70 persen masyarakat Indonesia dari luar negeri.
"Tidak berpuas diri mengadakan vaksin, pemerintah tak kalah penting pemerintah fokus mengadakan vaksin merah putih. Kementerian BUMN dan Kemenristek/BRIN, kerja sama fokus dengan 7 lembaga, dengan 5 universitas ada juga lembaga Eijkman juga research ada juga LIPI dengan berbagai macam penemuan vaksin itu," jelasnya dalam diskusi virtual, Selasa (23/2/2021).
Kerja sama tersebut dapat menghasilkan vaksin yang berlandaskan berbagai hal yakni vaksin dari Subunit protein rekombinan, rekombinan protein fusi whole genome, vaksin DNA, mRNA, dan Virus-Like-particles, Vector Adenovirus dan SUbunit protein rekombinan, Adenovirus dan Adeno-Associated virus-based, protein rekombinan, serta peptida liposom.
Menurutnya, dari sisi progres yang paling maju yang tengah dikerjakan oleh Lembaga Eijkman Institute. Lembaga tersebut tengah menekan agar proses penelitian dapat segera rampung dan dapat didistribusikan pada kuartal I/2022.
"Alhamdulillah, dari kabar terakhir, Eijkman akan mem-push memberikan seed vaccine kepada Biofarma sesuai dengan target akhir kuartal I/2021 ini, jadi pada Maret ini kami harapkan bisa ontime. Lalu, kita akan melakukan uji klinis daripada vaksin atau seed vaccine yang diberikan oleh Eijkman nantinya," paparnya.
Baca Juga
Setelah seed vaccine diberikan, Biofarma akan langsung menyiapkan proses uji klinis 1, 2, dan 3. Erick mengharapkan proses ini dapat berjalan lancar dan dapat segera memberikan hasil yang optimal.
"Ini tentu perlu waktu untuk uji klinis 1, 2, 3 yang prediksi kalau semua berjalan lancar kami bisa mulai produksi vaksin sendiri, vaksin merah putih di kuartal I/2022," urainya.
Dengan demikian, pada 2021 pemerintah sudah mengamankan stok vaksin dari penyedia internasional, kemudian pemerintah memikirkan pengadaan vaksin pada 2022 sejalan dengan penemuan vaksin merah putih.
Erick menegaskan jika penemuan vaksin Covid-19 dalam negeri dapat rampung lebih awal, pengadaan vaksin pada 2022 tidak perlu sebanyak pada 2021 yang sudah menyiapkan 360 juta dosis vaksin.
"Program berikutnya di Indonesia sehat terus mengupayakan meningkatkan suplai vaksin, meningkatkan kapasitas vaksin termasuk cold chain, storage, kami di Biofarma terus tingkatkan produksi dan sudah memiliki line produksi 250 juta khusus untuk vaksin daripada Covid-19," katanya.