Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Longsor Nganjuk: Petugas Gabungan Fokus Cari Satu Korban

Di lokasi longsor, berdasarkan penelitian ahli geologi, terdapat rekahan-rekahan baru, sehingga harus diantisipasi.
Pencarian warga yang masih dinyatakan hilang pascalongsor di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk pada Minggu (14//20212)./Dok. BPBD Kabupaten Nganjuk./bnpb.go.id
Pencarian warga yang masih dinyatakan hilang pascalongsor di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk pada Minggu (14//20212)./Dok. BPBD Kabupaten Nganjuk./bnpb.go.id

Bisnis.com, NGANJUK - Hari ini pencarian terhadap korban longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dilanjutkan.

Fokus pencarian ditujukan pada satu korban tanah longsor yang masih belum ditemukan.

Tim SAR terdiri atas Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, TNI/polri serta relawan fokus mencari satu korban di hari keenam pencarian korban longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

"Pencarian hari ini dilanjutkan. Kemarin sudah lima yang berhasil ditemukan, sekarang masih satu," kata Kepala Basarnas Jatim Hari Adi Purnomo di Nganjuk, Jumat (19/2/2021).

Ia berharap korban segera ditemukan. Petugas sebelumnya juga sudah mengidentifikasi titik-titik kemungkinan korban berada dengan bantuan anjing pelacak.

Hari menambahkan, pencarian tidak dilanjutkan pada Kamis (18/2/2021), kendati tinggal satu orang yang belum ditemukan. Selain faktor cuaca, ia juga memerhatikan kondisi fisik para relawan terutama operator eskavator.

"Operator eskavator sudah beberapa hari, sehingga [perlu] recovery yang cukup. Semoga tidak ada masalah, sehingga bisa bekerja dengan baik," kata dia.

Pencarian tetap diawali dengan briefing serta pengarahan oleh petugas. Tim tetap dibagi di sektor A dan sektor B di lokasi kejadian, untuk memudahkan pencarian.

Namun, lanjut Hari, jumlah personel di di lokasi tanah longsor dibatasi, sekitar 30 orang saja. Hal itu dilakukan demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Di lokasi longsor, berdasarkan penelitian ahli geologi terdapat rekahan-rekahan baru, sehingga harus diantisipasi.

"Kami diskusi dengan tim geologi, memang ada rekahan di atas kemudian masih ada air di tanah, sehingga kami lakukan dengan alat early warning system yang sederhana, manual itu sebagai tanda kalau ada apa-apa," kata Hari Adi Purnomo.

Sebelumnya, BPBD Jawa Timur telah melakukan survei geologi, seismik dan udara untuk mengantisipasi longsor susulan yang dikhawatirkan terjadi di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.

Survei geologi dilakukan dengan melihat struktur tanah dan batu-batuan di sekitar lokasi longsor.

Sedangkan survei seismik dilakukan dengan menggunakan seismograf untuk mengukur indeks kerentanan tanah yang difokuskan di tiga titik, yakni kaki longsoran, belakang Masjid Riyadhatut Tholibin di sekitar lokasi dan di badan longsor.

Sementara survei udara dilakukan menggunakan drone di seluruh area lokasi longsoran yang selalu diperbarui setiap pagi dan sore hari.

Berdasarkan tiga jenis survei tersebut didapati adanya rekahan-rekahan baru yang searah dengan arah longsor.

Selain itu, juga ditemukan dua jenis struktur batuan berbeda, yaitu di sisi utara lebih banyak batuan mengalami pelapukan dan sisi selatan merupakan formasi batuan andesit yang masih kuat.

Survei udara juga menemukan adanya aliran air dari sumber yang berpotensi menambah debit air terserap tanah.

Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa/kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu (14/2) setelah hujan deras mengguyur daerah ini.

Akibatnya, 10 rumah warga rusak, delapan rumah warga tertimbun dan dua rusak berat.

Di daerah tersebut, ada 186 orang warga yang terdata. Dari jumlah itu, 21 orang di antaranya dinyatakan hilang. Setelah pencarian, dua orang berhasil selamat, 18 orang meninggal dunia, dan satu orang lagi masih dicari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper