Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mengakui sejumlah wilayah mengalami keterbatasan laboratorium untuk pemeriksaan sampel Covid-19 menggunakan metode RT PCR maupun TCM.
Juru Bicara Pemerintah terkait vaksinasi Covid- 19 Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan sejumlah wilayah memiliki laboratorium dalam jumlah terbatas seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan wilayah timur Indonesia.
“Kondisi ini hampir terjadi bahkan di Jateng itu tidak semua kabupaten kota yang memiliki laboratorium PCR. Jadi bukan hanya di daerah kawasan timur Indonesia, tetapi bahkan di Jateng, Jatim keterbatasan akses pemeriksana PCR masih kendala,” katanya saat dialog virtual, Kamis (11/2/2021).
Kondisi ini, lanjutnya menjadi penghalang untuk mengetahui laju penularan kasus Covid-19 di masyarakat. Apalagi pemerintah ingin meningkatkan angka pemeriksaan sampel Corona.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) kemudian merekomendasikan rapid test antigen dapat digunakan sebagai pemeriksaan diagnosis konfirmasi Covid-19. Keputusan ini disambut baik meski WHO tetap menjadikan pemeriksaan dengan metode RT PCR sebagai standar pemeriksaan Covid-19.
“Tentunya berita baik seperti ini kita punya alat laboratorium yang sangat membantu artinya agar kita bisa mendeteksi secara cepat dan tentunya bukan hanya mendeteksi tetapi melakukan pelacakan kontak di kasus sekitarnya,” tuturnya.
Baca Juga
Di sisi lain, dia mengingatkan bahwa proses pelacakan atau tracing memerlukan kerja sama masyarakat. Kondisi ini menurut Nadia tidak mudah. Keterbukaan masyarakat disebut menjadi salah satu kendala lain.
“Misalnya orang yang pernah kita temui positif kita juga harus terbuka dan mau dilakukan tes supaya betul-betul kita bisa mengetahui, menangani dini dan mengendalikan pandemi ini,” ujarnya.