Bisnis.com, JAKARTA - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY belum lama menyebutkan adanya upaya kudeta terhadap kepemimpinan Partai Demokrat.
Tak tanggung-tanggung, isu kudeta itu menunjuk ke lingkaran satu Istana. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko oleh kalangan Demokrat lantas disebut sebagai orang dari Istana tersebut.
Walau tidak mendapat tanggapan, AHY sempat mengirim surat kepada Presiden Jokowi terkait isu tersebut.
Tempo.co menuliskan, ini adalah kali kedua AHY digoyang isu kudeta. Isu tersebut menggelinding di saat sulung mantan Presiden SBY ini belum genap setahun menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. AHY terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat lewat Kongres V Demokrat pada 15 Maret 2020.
Manuver kudeta dilakukan sejumlah kader senior partai berlambang bintang mercy itu yang tak puas dengan kepemimpinan AHY.
Kasus teranyar, Partai Demokrat menuding adanya keterlibatan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam upaya kudeta itu. Kendati ada isu tersebut, AHY mengklaim semua kader solid mendukungnya.
Baca Juga
Adapun pelaku gerakan yang hendak menggoyang posisinya disebut menyasar kader yang dianggap jauh dari pusat.
Setelah terpilih secara aklamasi, AHY mengatakan telah menyusun kepengurusan yang usia pejabatnya relatif muda, namun tetap melibatkan sejumlah kader senior.
"Ada anggapan saya belum siap memimpin. Dan itu wajar-wajar saja," ujar AHY dikutip Tempo.co dari wawancara Majalah Tempo, Senin, 8 Januari 2021.
Di masa kepemimpinannya. AHY mengatakan telah berhasil membawa partai melampaui target kemenangan dalam Pilkada 2020. "Tren elektabilitas partai terus meningkat," ujarnya.
AHY mengatakan mulai mendengar adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat sejak sebulan lalu. Ada laporan bahwa bahwa segelintir orang mengajak sejumlah pengurus daerah menggelar kongres luar biasa.
Menurut AHY, dalam pertemuan yang dihadiri mantan kader Demokrat dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, KLB rencananya diadakan untuk menjadikan Moeldoko sebagai ketua umum demi pencapresan di 2024.
"Mereka datang karena menghormati pengundang yang merupakan kader senior dan menjanjikan dana bantuan sosial bencana alam," kata AHY.
Dalam kesempatan terpisah, Moeldoko mengaku pernah bertemu dengan sejumlah kader Demokrat, namun acara tersebut disebut sekadar minum kopi. Ia membantah berniat mencalonkan diri sebagai calon presiden.