Bisnis.com, JAKARTA – Lockdown di Jerman kemungkinan akan diperpanjang dua pekan pada rapat koordinasi Kanselir Angela Merkel dengan Pejabat Pemerintahan pekan depan.
Pejabat Kanselir di Berlin mengatakan masih terlalu dini untuk melakukan pelonggaran pembatasan meskipun kasus virus Corona sudah mulai menurun. Jerman kemungkinan hanya akan kembali membuka sekolah dan tempat penitipan anak di wilayan yang tingkat penularannya di bawah 50 per 100.000 penduduk.
Aturan pembatasan tersebut akan didiskusikan kembali pada pertemuan Rabu (10/2/2021), dan akan bergantung pada keputusan Merkel, yang didasari pada studi penyebaran mutasi virus di Jerman.
Dengan negara-negara Eropa, termasuk Jerman, menunda vaksinasi dari vaksin produksi AS dan Inggris, Merkel memberi sinyal pekan ini akan melakukan pengetatan pembatasan darurat karena risikonya terlalu tinggi. Virus tersebut sudah menyebabkan 2,2 juta orang meninggal di Jerman dan merusak perekonomian.
“Kita harus berupaya keras, bersama-sama, sehingga kalau usaha bsia buka kembali mereka tidakperlu tutup-tutup lagi. Kita harus hati-hati kali ini sehingga tak perlu banyak jiwa melayang,” kata Merkel, dilansir Bloomberg, Sabtu (6/2/2021).
Pimpinan Negara Bagian Schleswig-Holstein, Daniel Guenther, sebelumnya sudah mengumumkan rencananya untuk mencabut lockdown. Di sisi lain, Pimpinan Bavarian Markus Soeder, yang wilayahnya masih mencatatkan infeksi tinggi, menolah melakukan pelonggaran lockdown.
Baca Juga
Namun, pihak kaselir Jerman menyebut akan memastikan seluruh 16 negara bagian di Jerman mengikuti strategi pembukaan kembali secara serentak.