Bisnis.com, JAKARTA - Upaya pemberantasan narkoba perlu dilakukan dengan strategi yang tepat dan efisien.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengusulkan agar penanganan narkoba dibuat matriks peta zonasi, seperti penanganan Covid-19.
“Saya juga menyarankan agar dibuat matriks yang lebih tajam, nanti ditentukan oleh BNN kriterianya. Seperti Covid-lah, ada zona merah, zona orange, zona kuning, zona hijau," kata Mendagri dikutip dari laman resmi Kemendagri, Jumat (29/1/2021).
Tito juga mengharapkan BNN bisa membuat peta zona itu, misalnya, ada dashboard khusus mengenai itu, sehingga aparat penegak hukum nantinya lebih tajam mencermati daerah-daerah merah dan orange yang menjadi prioritas penanganan.
Dengan pemetaan yang lebih jelas, diharapkan penanganan kasus narkoba dapat diselesaikan sesuai kebutuhan daerah. Terutama terkait program yang dicanangkan untuk daerah yang menjadi prioritas penanganan Narkoba.
Sementara itu, Kemendagri akan melakukan pembinaan dan pengawasan terkait program yang dicanangkan tersebut. Peran Kemendagri, kata Tito, adalah untuk memberikan penekanan atau instruksi kepada daerah-daerah supaya mereka mengambil peran sesuai tugasnya, seperti memasukkan program dan anggaran dalam APBD.
Oleh karena itu, Mendagri juga mengatakan, agar setiap program berjalan efektif dan sistematis, setiap daerah juga perlu memahami kebutuhan prioritas program yang berkaitan dengan penanganan Narkoba, termasuk dari sisi penganggaran dalam APBD.
“Nanti kita coba dulu membuat pilot project-nya. Di desa-desa tertentu yang menjadi daerah merah. Kita garap bersama-sama, lalu kita launching, dengan dihadiri atau disaksi(kan) oleh semua kepala daerah," tukasnya.