Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden Pesan Lebih dari 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Otoritas kesehatan setempat memperkirakan vaksin tersebut akan tersedia pada akhir musim panas 2021 dan cukup untuk 300 juta orang.
Tangan perempuan memegang botol kecil berlabel vaksin virus corona Covid-19 dan logo perusahaan farmasi Pfizer./Antara-Reutersrn
Tangan perempuan memegang botol kecil berlabel vaksin virus corona Covid-19 dan logo perusahaan farmasi Pfizer./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden berencana untuk memesan 100 juta dosis vaksin Covid-19 dari Pfizer Inc. dan Moderna Inc. dan mempercepat pengiriman ke Negeri Paman Sam menjadi 10 juta dosis tiap minggu.

Pemesanan tambahan itu akan menambah suplai vaksin dari kedua produsen tersebut di AS hingga 50 persen menjadi 600 juta suntikan. Otoritas kesehatan setempat memperkirakan vaksin tersebut akan tersedia pada akhir musim panas 2021 dan cukup untuk 300 juta orang.

Mengirim minimal 10 juta dosis ke AS akan merepresentasikan kenaikan 16 persen dari laju mingguan saat ini, meski percepatan itu hanya akan bertahan hingga 3 pekan dan belum ada kepastian dari mana vaksin yang akan datang itu.

“Ini [pemesanan] akan membuat jutaan warga AS divaksin lebih cepat dibandingkan prediksi sebelumnya, tetapi jalan kita maish jauh. Banyak hal yang bisa berbalik dari perencanaan yang sudah dibuat,” kata Biden, dikutip dari Bloomberg, Rabu (27/1/2021).

Sebelumnya, Biden berjanji akan melakukan vaksinasi sebanyak 100 juta suntikan selama 100 hari dia menjabat, meski belum ada kejelasan kebijakan yang diambilnya mampu mencapai target itu.

“Saya ingin menegaskan, 100 juta suntikan selama 100 hari saya menjabat bukan sebuah akhir. Ini adalah permulaan,” jelasnya.

Namun, target Biden tersebut masih terhambat oleh sejumlah hal mulai dari pengiriman yang lambat, suplai vaksin yang terbatas, dan jumlah tenaga medis yang terbatas.

Untuk membuktikan komitmennya dalam menekan dampak pandemi Covid-19, Biden bahkan sudah menandatangani stimulus tambahan senilai US$1,9 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper