Bisnis.com, JAKARTA - Pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden pada 20 Januari mendatang akan dilakukan berbeda dari tradisi biasanya lantaran pandemi Covid-19. Pengawalan militer akan dipersingkat dan dipadu dengan parade musik dan tarian secara virtual.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (4/1/2021), berbeda dengan pengukuhan Presiden AS yang dikawal militer dari gedung Capitol AS hingga ke Gedung Putih, pelantikan Biden harus dilakukan penyesuaian.
Parade virtual akan ditayangkan di televisi dengan menampilkan pertunjukan musik, marching band, puisi, kelompok tari dan pekerja esensial.
Hal ini dilakukan sebagai langkah menyeimbangkan masalah kesehatan dan keselamatan pada arak-arakan upacara konstitusional.
“Ada banyak tradisi besar pada hari pelantikan, dan kami akan menghormatinya dengan menyoroti lebih banyak rakyat kami daripada sebelumnya sehingga semua orang tetap aman,” kata Presiden Komite Pelantikan CEO Tony Allen.
Pelantikan yang dipersingkat ini juga dilakukan agar mendorong para pendukung Biden dari negara bagian lain tidak datang ke Washington untuk menghadiri upacara.
Baca Juga
Tiket untuk agenda pengambilan sumpah hanya tersedia bagi anggota Kongres dan tamu undangan. Sementara itu, tribun yang biasanya digunakan para pejabat untuk melihat parade di Pennsylvania Avenue, Capitol, hingga ke Gedung Putih telah diturunkan.
Panglima pemimpin upacara akan melakukan peninjauan jarak jauh terhadap pasukan dari setiap cabang militer di barisan timur Capitol. Unit seremonial kemudian akan mengawal Biden dari 15th Street NW ke Gedung Putih lalu memotong jalan ke 16th Street.
Tim produksi parade virtual merupakan tim yang sama yang menyusun Konvensi Nasional Demokrat yang serba virtual pada Agustus lalu.
Pengumuman perayaan dirilis saat Partai Republik bersiap untuk meluncurkan upaya aneh dan kontroversial untuk menantang hasil pemilihan saat Kongres AS hendak mengesahkan Biden sebagai pemenang pemilihan.