Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disindir Soal "Jenderal Tua" oleh Andie Arief, Mahfud MD Beri Jawaban Menohok

Mahfud MD diminta tak terlalu mendengarkan pandangan-padangan dari 'jenderal tua' dalam menentukan kebijakan.
Mantan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief (tengah) bergegas saat akan menjalani proses rehabilitasi di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta, Rabu (6/3/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar
Mantan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief (tengah) bergegas saat akan menjalani proses rehabilitasi di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta, Rabu (6/3/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan politisi Demokrat, Andi Arief, saling berbalas sindiran di twitter.

Peristiwa itu bermula ketika Andi Arief lewat akunnya @Andiarief_ meminta Mahfud untuk mendengar suara masyarakat sipil yang tak pernah menjerumuskan.

Namun disela-sela cuitannya itu, dia menyelipkan sindiran supaya Mahfud tak mendengarkan pandangan-padangan dari 'jenderal tua' yang sudah terbukti menyesatkan dan melanggar hak asasi manusia (HAM).

"Mudah-mudahan Prof Mahfud MD mau berdiskusi dan mendengarkan civil society yang pasti tak menjerumuskan, ketimbang mendengar pandangan-pandangan yang bisa menyesatkan dari jendral tua yang sudah terbukti menyesatkan dan melanggar HAM," demikian cuit @Andiarief_ yang dikutip, Jumat (1/1/2021).

Rupanya cuitan Andi Arief itu langsung direspons oleh Mahfud MD. Dengan bahasa yang santai Mahfud justru menanyakan istilah jenderal tua yang dipakai politisi asal Lampung itu.

Menurut Mahfud, dia sering berdiskusi dengan banyak jenderal senior mulai dari Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo, Luhut Pandjaitan, hingga Tri Sutrisno.

"2 hari lalu saya malah dapat kartu greeting dari Pak SBY yang berlatar foto alam yg sangat indah hasil potretan Almarhum Bu Ani SBY. Hormat untuk Pak SBY," kata Mahfud.

Mahfud sendiri dalam dua hari terakhir menjadi sorotan publik, setelah pemerintah membubarkan dan melarang semua simbol terkait FPI. 

Selain Andi Arief, kritik sebelumnya disampaikan oleh Fahri Hamzah. Fahri bahkan mendorong untuk membawa peristiwa politik itu ke DPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper