Bisnis.com, JAKARTA - Hasil survei Indo Barometer menunjukkan bahwa laju paslon Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa di pilkada Solo akan mulus bak jalan tol.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan sejumlah faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Di antaranya Qodari menyebut soal popularitas paslon, nama besar dan ketokohan Presiden Joko Widodo (Jokowi), hingga rekam jejak kemenangan partai politik pengusung di beberapa pemilu sebelumnya.
“Elektabilitas pasangan calon Gibran-Teguh 67,8 persen vesus Bagyo-Suparjo 4 persen jadi selisihnya sekitar 63 persen,” kata Qodari dalam acara Rilis Hasil Survei Pilkada Tiga Potret Nasib Dinasti Politik di Pilkada 2020, Senin (7/12/2020).
Bahkan, isu dinasti politik yang telah diketahui para responden yakni masyarakat Solo dan mayoritas tidak membuat mereka keberatan atas hal tersebut. Persentasenya mencapai 87 persen, berbanding 4,8 persen yang berkeberatan.
Responden yang menerima ‘dinasti politik’ sebagian besar beralasan bahwa semua orang boleh mencalonkan diri, milenial, mengikuti jejak ayahnya (Presiden Joko Widodo), dan dinilai mampu membuat Solo menjadi lebih baik.
Sebaliknya, responden yang menyatakan berkeberatan beralasan bahwa Gibran belum pernah berpengalaman di dunia politik dan dianggap tidak konsisten karena pernah menyatakan diri tidak mau terjun ke dunia politik.
Baca Juga
Gibran-Teguh juga diuntungkan oleh beberapa kesukesesan parpol pengusungnya yakni PDI Perjuangan yang unggul sangat dominan dalam pemilu legislatif 2014 dan 2019, termasuk calon gubernur PDIP unggul di pilkada gubernur Jawa Tengah pada 2013 dan 2018.
Survei yang dilakukan Indo Barometer dilakukan menggunakan metode multistage random sampling, dilakukan pada periode 20-25 November 2020 . Responden adalah warga negara Indonesia di Kota Surakarta yang berusia minimal 17 tahun.