Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Debat Pilkada Solo: Gibran Klaim Flyover Purwosari Atasi Kemacetan, Cek Faktanya!

Gibran Rakabuming Raka meyakini pembukaan Flyover Purwosari merupakan solusi untuk mengatasi kemacetan di Solo.
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan kepada Wartawan saat berada di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/7/2020). Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa resmi mendapat rekomendasi PDI Perjuangan untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada Pilkada serentak Desember mendatang. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan kepada Wartawan saat berada di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/7/2020). Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa resmi mendapat rekomendasi PDI Perjuangan untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada Pilkada serentak Desember mendatang. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Bisnis.com, JAKARTA – Calon Wali Kota Solo nomor urut 01, Gibran Rakabuming Raka, menyebut pembukaan Flyover Purwosari merupakan solusi mengatasi kemacetan di Kota Solo.

Hal itu disampaikan Gibran dalam Debat Pilwalkot Solo putaran kedua yang disiarkan TATV, Kamis (3/12/2020) malam.

"Saya yakin ke depan kemacetan bisa diurai setelah Flyover Purwosari ini selesai. Nanti PR-nya tinggal kemacetan di Palang Joglo karena di situ ada jalan provinsi dan rel kereta api," jelas Gibran, dikutip dari Solopos.com.

Cek Fakta:

Dikutip dari trasportologi.org, seperti yang dilakukan oleh Md. Abu Taleb dan Shamsuzzaman Majumder (2012), Sahjabin Kabir (2014), dan Narabodee Salatoom dan Pichai Taneerananon (2014), terkait pembangunan flyover di beberapa negara menunjukkan bahwa ada dampak negatif yang ditimbulkan dari pembangunan flyover.

Dampaknya meliputi terdistribusinya kemacetan ke kawasan sekitarnya, berubahnya pola interaksi sosial di kawasan flyover dibangun, dampak ekonomi akibat bangunan-bangunan bisnis tertutupi oleh bangunan flyover, permasalahan lingkungan akibat meningkatnya polusi, kebisingan, getaran, dan berkurangnya cahaya, dan berkurangnya tingkat keamanan.

Temuan ini serupa dengan kritik Halprin terkait kebijakan pembangunan masif jalan layang di Amerika pada periode praperang tahun 1920-an hingga pascaperang tahun 1950-an.

Ia menemukan bahwa pembangunan jalan layang menghalangi cahaya dan pertukaran udara, memperburuk kondisi kota dengan bayangan dan kebisingan, dan merusak estetika kota.

Kendati telah terbit sekitar setengah abad lalu, kritik Halprin atas pembangunan jalan layang masih relevan hingga kini. Dia mengatakan jalan layang memberi dampak yang lebih buruk ke area yang dilintasinya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : solo pos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper