Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) memprediksi pelaksanaan Pilkada serentak 2020 akan berjalan lancar. Kendati begitu, potensi konflik dikhawatirkan hanya akan terjadi di sejumlah wilayah Papua.
Ketua Presidium Ind Police Watch Neta S Pane menyebutkan bahwa pada pelaksanaan Pilkada nanti, 30 - 40 persen pemilih tidak akan menggunakan hak suaranya atau golput.
Selain itu, sebagian besar petahana akan memenangkan Pilkada 2020 dengan memperoleh suara di atas 50 persen. Tidak disebutkan asal perkiraan tersebut.
“Sementara jagonya PDIP di Kota Medan dan Surabaya diprediksi akan menderita kekalahan, dengan perolehan suara hanya 30 hingga 40 persen,” katanya.
Di sisi lain, IPW melihat bahwa tidak ada alasan untuk menunda Pilkada 2020. Terdapat lima alasan Pilkada 2020 tidak perlu ditunda. Pertama, tidak ada jaminan kapan pandemi Covid-19 berakhir.
Kedua, situasi keamanan di berbagai daerah, terutama yang melaksanakan pilkada sangat kondusif. Ketiga, tidak akan terjadi kerumunan massa yang mengkhawatirkan karena pengaturan jam kedatangan para pencoblos sangat ketat.
Baca Juga
Keempat, kekhawatiran munculnya klaster baru diperkirakan tidak akan terjadi, mengingat para pencoblos adalah warga sekitar, dengan tingkat partisipasi 60 - 70 persen. Selain itu, para saksi yang hadir akan mengikuti protokol kesehatan secara ketat.
Kelima, pilkada serentak juga akan membuat perekonomian di daerah menggeliat. Sebab sedikitnya ada sekitar Rp 20 triliun dana berputar, mulai dari dana politik para calon kepala daerah hingga dana APBD dan APBN yang dikucurkan pemerintah.